Rabu 22 Dec 2021 19:52 WIB

Fasilitas Karantina Wisma Atlet Pademangan Hampir Penuh WNI dari Luar Negeri

Pekerja migran Indonesia yang datang mencapai tiga hingga empat ribu per hari.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, membenarkan adanya 145 kasus variant of concern (VOC) yang diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19 saat ini menyebar di 12 provinsi.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, membenarkan adanya 145 kasus variant of concern (VOC) yang diyakini menular lebih cepat hingga memperberat gejala COVID-19 saat ini menyebar di 12 provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan fasilitas karantina terpusat Wisma Atlet Pademangan dan Rumah Susun Pasar Rumput di Jakarta hampir terisi penuh. Fasilitas karantina ini dihuni Warga Negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri atau repatriasi.

"Kapasitasnya sudah hampir 95 persen karena banyak Pekerja Migran Indonesia yang datang bisa mencapai 3.000-4.000 perhari," kata Nadia kepada Republika.co.id, Rabu (22/12).

Baca Juga

Adapun, lanjut Nadia, antisipasi yang dilakukan adalah dengan membuka tempat karantina baru. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan fasilitas karantina Wisma Atlet dan Rusun hanya diperuntukkan bagi tiga kelompok WNI yang pulang ke tanah air.

Yaitu, Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan ASN yang kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri. Saat ini direncanakan terdapat tiga fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta. Diantaranya, Rusun Penggilingan di Pulogebang, Rusun Daan Mogot dan LPMP DKI Jakarta.

Sedangkan untuk WNI atau WNA lainnya, termasuk dalam kategori wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas Covid-19. Fasilitas karantina hotel ini sudah harus dipesan sebelum kedatangan ke Indonesia.

Terkait dengan biaya karantina pemerintah telah menyesuaikan dengan dana yang dibutuhkan untuk sesuai dengan standar keuangan pemerintah. Sementara bagi masyarakat yang menempuh perjalanan ke luar negeri karena alasan mendesak harap mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk karantina wajib tersebut.

Lalu, pemerintah akan menetapkan rencana penambahan durasi karantina jika terjadi kenaikan jumlah kasus nasional secara signifikan dan terjadi secara terus-menerus. Untuk itu pemantauan kondisi kasus terus dilakukan.

Apabila dari hasil studi populasi di kemudian hari ditemukan bahwa masa munculnya gejala sejak seseorang terinfeksi varian Omicron membutuhkan waktu yang lebih panjang, maka durasi karantina akan disesuaikan kembali.

Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian, membeberkan jumlah orang yang dikarantina di Wisma Atlet Pademangan sebanyak 4.605 orang atau 79 persen dari total 5.796 tempat tidur di 1.932 kamar.

"Wisma Atlet Pademangan (Tower 8, 9, dan 10). Jumlah pasien 4.944 orang terdiri dari 2.142 pria dan 2.463 wanita, berkurang 339 orang dari semula 4.944 orang," kata Aris .

Sementara tower 1, 2, dan 3 Rusun Pasar Rumput menampung 4.411 orang atau 80 persen dari total 5.454 tempat tidur karantina. Mereka semua adalah pekerja migran Indonesia, pelajar atau mahasiswa, dan PNS yang termasuk sebagai pelaku perjalanan internasional yang biaya karantinanya ditanggung oleh pemerintah.

Sementara pelaku perjalanan internasional yang tengah karantina dengan biaya pribadi di 44 hotel di sekitar wilayah Jakarta ada sebanyak 6.665 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement