REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan akan terus berupaya membantu peningkatan kapasitas dan keahlian pekerja migran Indonesia (PMI). Hal itu merupakan bagian dari langkah yang diambil PKS dalam membantu berbagai macam persoalan PMI sejak sebelum keberangkatan hingga kembali lagi ke kampung halaman.
"PKS akan terus berusaha membantu PMI agar bisa menjadi lebih baik lagi dengan memberikan pelatihan yang berguna untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian para PMI," ujar Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Martri Agoeng, dalam siaran persnya, Selasa (21/12).
Martri menjelaskan, Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS memiliki fokus untuk membantu berbagai macam persoalan PMI. Persoalan-persoalan itu baik sejak sebelum keberangkatan maupun usai menjadi purna pekerja migran dan kembali ke kampung halaman.
"Sebagai contoh ada kegiatan pelatihan rutin seperti otomotif dan digital marketing di Pamijahan, Bogor, dan di Ponorogo," kata dia.
Hal itu dia sampaikan pada Peringatan Hari Migran Internasional 2021 di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, Ahad (19/12). Peringatan itu disebut sebagai bentuk komitmen dan penghargaan PKS kepada PMI yang selama ini telah banyak memberikan kontribusi dan manfaat kepada negara.
Acara itu dilaksanakan secara daring dan luring di lima negara, yakni di Malaysia, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi serta enam titik di dalam negeri Cirebon, Ponorogo, Purwakarta, Madiun, Lombok, dan Banjarnegara. Pada kesempatan itu, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menambahkan, visi PKS adalah menjadi partai Islam rahmatan lil ‘alamiin yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut dia, melayani PMI merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalamnya. "Termasuk peran PMI adalah tidak terpisahkan di dalamnya untuk PKS terus melayani para pekerja migran kita agar mendapatkan perlindungan sebelum, selama dan usai bekerja di luar negeri," kata Syaikhu.
Anggota Komisi IX FPKS DPR, Kurniasih Mufidayati, yang juga hadir pada kegiatan itu mengatakan, berbagai macam program dan kebijakan sudah dilakukan melalui DPR untuk PMI. Beberapa di antaranya seperti pendampingan kewirausahaan keluarga PMI, advokasi dan pendampingan pengaduan, pembagian masker gratis, menjenguk PMI yang sedang sakit, dan lainnya.
Terakhir, dalam sesi dialog, banyak permasalahan-permasalahan di lapangan yang seringkali luput dari perhatian dan kebijakan pemerintah. Mufida menegaskan akan memperjuangkan secara maksimal semua aspirasi yang telah di sampaikan oleh PMI tersebut, agar mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.