REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR--Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, HM Sukiman Azmy meminta pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan dan bekerja di negara tujuan untuk menghindari judi dan poligami. Menurutnya, hal itu dilakukan supaya mendapatkan rezeki yang berkah.
"Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan waktu secara optimal," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy saat acara pelepasan Pekerja Migran Indonesia asal Nusa Tenggara Barat tujuan Malaysia di Selong, Rabu (21/9/2022).
Ia mengatakan, untuk meraih keberhasilan menjadi PMI harus memiliki target dan perencanaan untuk merealisasikannya. Ia berharap suatu saat nanti para PMI ini menetap kembali di daerah asalnya sebagai pemberi kerja, karena telah memiliki modal dan usaha sendiri.
"Kalian dapat mengumpulkan pendapatan yang disisihkan sebagai modal, di samping nafkah bagi keluarga dan pendidikan bagi anak-anaknya," katanya.
Selain itu, bekerja menjadi PMI harus istiqomah atau memiliki komitmen terhadap pekerjaannya. Ia tidak ingin ada PMI yang keluar dari penempatan, sebab hal tersebut bisa mengubah status dari PMI yang legal menjadi ilegal dan merugikan diri sendiri.
"Saya berharap agar apa yang dilakukan saat ini dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Jangan kabur, supaya tidak menjadi PMI ilegal," katanya.
Pada kesempatan itu diserahkan pula buku rekening yang akan memudahkan PMI untuk melakukan transfer atau menabung. Sebanyak 131 PMI asal NTB dilepas, di mana 80 persen diantaranya berasal dari Lombok Timur yang merupakan salah satu daerah asal buruh migran terbesar di Indonesia.