Belum cukup sampai di situ, sesampainya di darat, bantuan tersebut juga tidak bisa langsung diangkut secara bersamaan mengingat tidak ada kendaraan pengangkut dengan kapasitas besar. Selain itu, kondisi medan juga tidak memungkinkan untuk kendaraan roda empat, sehingga tim harus bergiliran mengambil bantuan itu secara estafet menggunakan kendaraan roda dua dan tiga.
“Sampai di darat juga tidak ada alat angkut. Selain itu bahan bakar juga tidak ada atau langka,” ujar Bahar menambahkan.
Sesuai rencana, pada Senin (20/12) sore ini, tim BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar bersama unsur stakeholder lainnya akan mengirimkan bantuan logistik dari Presiden Joko Widodo dan dari unsur terkait lainnya menggunakan kapal milik TNI AL dari Dermaga Pelabuhan Benteng di Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. Estimasi ketibaan sesuai jadwal adalah Selasa (21/12) pagi di Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena dengan estimasi ketibaan pada sore harinya.
Sementara itu, BNPB telah menyiagakan satu helikopter berjenis EC 130 B4 dengan kapasitas angkut 5-7 orang penumpang atau 818 kilogram untuk distribusi logistik dan peralatan serta kebutuhan lain yang diperlukan dalam penanganan darurat bencana gempabumi di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Helikopter itu tercatat telah mengirimkan bantuan logistik ke wilayah Kecamatan Pasimarannu selama satu sorti pada Sabtu (18/12).
BNPB juga mengirimkan helikopter kedua berjenis AW 109 PK USM berkapasitas 6 penumpang atau 500 kilogram massa angkut sehingga lebih leluasa untuk distribusi logistik antar pulau kecil. Helikopter ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Selasa (21/12), menggantikan sementara helikopter EC 130 B4 sebelumnya.