Senin 20 Dec 2021 07:29 WIB

BNPB Catat 8,26 Juta Pengungsi Akibat Bencana Hingga Desember 2021

Berdasarkan jenis, banjir merupakan bencana terbanyak terjadi di Indonesia.

Sejumlah bocah bermain air saat terjadi banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/12). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 8,26 juta orang menderita dan mengungsi akibat bencana alam.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Sejumlah bocah bermain air saat terjadi banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/12). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 8,26 juta orang menderita dan mengungsi akibat bencana alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 8,26 juta orang menderita dan mengungsi akibat bencana alam di Indonesia terhitung sejak 1 Januari sampai 19 Desember 2021. Banjir merupakan bencana terbanyak terjadi di Indonesia.

"Sampai 19 Desember 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.931 kejadian," sebut pernyataan resmi BNPB melalui akun Twitter yang dipantau di Jakarta, Senin (20/12).

Baca Juga

Selain mengakibatkan jutaan orang menderita dan mengungsi, ribuan bencana tersebut juga menyebabkan 654 orang meninggal dunia, 93 orang hilang, dan 14.105 orang mengalami luka-luka.

Berdasarkan jumlah kejadian per jenis bencana, banjir merupakan bencana terbanyak di Indonesia dengan jumlah mencapai 1.236 kejadian, cuaca ekstrem 746 kejadian, tanah longsor 595 kejadian, dan kebakaran hutan serta lahan sebanyak 265 kejadian.

Kemudian, terdapat pula gelombang pasang dan abrasi sebanyak 43 kejadian, gempa bumi 31 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan erupsi gunung api sebanyak satu kejadian.

BNPB mencatat juga ada 140.829 rumah rusak dengan rincian 18.971 rumah rusak berat, 25.263 rumah rusak sedang, 96.595 rumah rusak ringan. Selain itu, sebanyak 3.670 fasilitas publik juga mengalami kerusakan yang meliputi 1.482 fasilitas pendidikan, 1.834 fasilitas peribadatan, dan 354 fasilitas kesehatan. Kemudian, terdapat pula 504 kantor dan 417 jembatan rusak.

Sebelumnya, pada Selasa (14/12), Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah siaga dan sigap melakukan tanggap darurat terkait bencana alam di Indonesia. Dia meminta pemerintah bersama instansi lainnya merencanakan dengan saksama penanganan terhadap risiko terjadinya bencana untuk meminimalisir timbulnya korban, kerugian, dan kerusakan.

Selain itu, Puan meminta pemerintah meninjau ketersediaan cadangan APBN untuk bencana di berbagai daerah yang rawan karena penggunaan uang negara dapat lebih efisien.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement