Senin 20 Dec 2021 14:26 WIB

Hari Bela Negara dan Refleksi Perjuangan-Pemikiran Sjafruddin Prawiranegara

Sjafruddin Prawiranegara adalah tokoh generasi awal pembuka wawasan ekonomi Islam.

Sjafruddin Prawiranegara, Sang Penyelamat Republik.
Foto:

Oleh : M. Fuad Nasar, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam

Jangan Kehilangan Objektivitas

Menurut Sjafruddin, pembangunan akhlak harus mendahului pembangunan ekonomi. Kalau pembangunan ekonomi tidak didahului, sekurang-kurangnya tidak disertai pembangunan akhlak, pembangunan ekonomi itu akan merangsang manusia yang diberi tugas merencanakan dan melaksanakan pembangunan itu untuk melakukan korupsi yaitu menyalahgunakan kedudukan dan kekuasaannya untuk memperkaya diri.  

Sjafruddin menyoroti kesalahan sistem ekonomi sosialis (Marxis) dan keburukan sistem ekonomi liberal yang bertentangan dengan fitrah manusia. Sebab, manusia yang diberi kebebasan terlalu besar, akan menyalahgunakan kebebasannya itu.

Yang kuat dan pintar itu akan memeras yang miskin dan lemah. Di samping kemakmuran yang tinggi pada golongan yang kecil, terdapat kemiskinan pada golongan yang besar.

Sepanjang hidupnya Sjafruddin memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan yang diyakininya. Sikap dan karakter yang patut diteladani generasi muda untuk pengembangan demokrasi dan etika bernegara sebagaimana diungkap dalam pesan Sjafruddin, “Jangan pernah kehilangan objektivitas meskipun terhadap mereka yang tidak kita sukai.”  

Sjafruddin Prawiranegara wafat di Jakarta tanggal 15 Februari 1989 dalam usia 78 tahun. Selesai shalat jenazah di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta, menjelang diberangkatkan ke pemakaman di TPU Tanah Kusir, Mohammad Natsir mewakili sahabat seperjuangan memberikan kata sambutan perpisahan.

Natsir mengatakan, “Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan almarhum Sjafruddin Prawiranegara selain kata Istiqamah!”.

Presiden BJ Habibie tahun 1998 menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Republik Indonesia Adipradana untuk almarhum Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Beberapa tahun kemudian berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011 pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional sebagai penghargaan atas jasa-jasa Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang besar terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement