Capres-cawapres muda
Fenomena kaum milenial dan generasi z memilih capres dan cawapres dari kalangan muda, dinilai Wasisto, wajar sebab masyarakat ingin melihat transisi kepemimpinan Nasional di tahun 2024 tidak lagi ada keterikatan dengan masa lalu. Diharapkan figur baru dan muda ini dapat melakukan estafet kepemimpinan Nasional.
Wastito mengatakan, munculnya kandidat pemimpin dari kalangan muda ini disebabkan menguatnya persepsi pemimpin populis. Calon pemilih pemula dinilai Wasisto tak lagi memilih berdasarkan sosok karismatik sebagai satu-satunya tolok ukur seperti di era sebelumnya. Penyebabnya karena calom pemilih pemula saat ini sudah tidak lagi terikat ideologi masa lalu.
Persepsi ini muncul muncul dan dibuktikan dengan berbagai survei memunculkan nama pemimpin muda serta baru. Sekarang, kata dia, pemilih sudah sangat pintar. Saat ini yang dibutuhkan bukan lagi sekadar slogan.
"Mereka melihat apakah calon pemimpin yang ada merakyat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah Nasional," kata Wasisto.
Ia menjelaskan, pemilih pemula tidak lagi memilih pemimpin berdasarkan karismatik, jargon atau dinasti politik. Pemilih milenial dan gen Z tak suka dengan sesuatu yang formal dan terlalu simbolis. "Mereka menginginkan yang realistis," kata Wasisto.