Kamis 16 Dec 2021 22:22 WIB

Tiga Strategi Satgas Covid-19 Antisipasi Omicron Saat Nataru

Strategi ini juga bermanfaat untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19.

Tiga strategi utama Covid-19 untuk pencegahan transmisi Covid-19 varian omicron saat Nataru (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Tiga strategi utama Covid-19 untuk pencegahan transmisi Covid-19 varian omicron saat Nataru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut ada tiga strategi utama yang dapat dilakukan untuk pencegahan transmisi Covid-19 varian omicron menghadapi masa Natal dan Tahun Baru. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry Harmadi, mengatakan dalam menghadapi varian omicron, cara pencegahan tidak jauh berbeda dengan varian sebelumnya.

"Yang pertama adalah mendorong percepatan vaksinasi, karena vaksin tetap terbukti efektif ya untuk mengurangi angka kesakitan, kematian. Mayoritas kasus yang dirawat di beberapa negara itu ditemukan pada mereka yang belum divaksin," ujar Sonny dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Kamis (16/12).

Baca Juga

Kemudian strategi kedua adalah mendorong kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sebab dikhawatirkan terjadi penurunan kesadaran masyarakat menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) pada Desember.

"Jika kepatuhan menurun, mobilitas meningkat, ada ancaman varian baru yang lebih menular. Maka kita punya potensi risiko lonjakan kasus," ujar Sonny.

 

Selanjutnya strategi yang ketiga adalah dengan deteksi strategi interaksi dengan mendorong testing dan tracing pada masyarakat. Sonny mengatakan penguatan kapasitas testing dan tracing untuk kasus konfirmasi positif Covid-19 sangat diperlukan untuk mendeteksi varian omicron lebih cepat.

"Seperti yang tadi dijelaskan oleh Pak Menkes, bagi mereka yang dikonfirmasi positif, akan ditingkatkan jumlahnya untuk whole genome sequencing untuk mendeteksi orang itu menderita varian tersebut," ujar dia. Tiga strategi untuk mencegah penyebaran omicron menurut Sonny, juga akan bermanfaat untuk mengurangi lonjakan kasus jika dibarengi dengan membatasi mobilitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement