Senin 13 Dec 2021 18:35 WIB

Luhut: Nggak Usah Liburan, Jangan Bawa Penyakit ke Dalam Negeri

Luhut mengatakan masih banyak wisata dalam negeri yang dapat dikunjungi masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk tidak liburan ke luar negeri. Ini karena tengah melonjaknya kasus Covid-19 di luar negeri, ditambah dengan makin meluasnya varian Omicron di berbagai negara.

"Kita imbau tadi nggak usah dulu libur-libur luar negeri dulu deh, supaya jangan bawa penyakit ke dalam negeri," ujar Luhut dalam keterangan persnya secara daring, Senin (13/12).

Baca Juga

Luhut mengatakan, masih banyak wisata di dalam negeri yang bisa dikunjungi masyarakat. Ia pun telah meminta pengelola wisata untuk membuka hotel-hotel maupun penginapan bagi wisata domestik.

"Masih banyak tempat liburan di republik ini yang bisa kita kunjungi dan sudah kami minta hotel-hotel semua dibukain, perjalanan kita coba bangun," katanya.

Ia juga menegaskan, kewajiban karantina 10 hari bagi pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia. Ia memastikan kewajiban karantina 10 hari ini wajib tanpa kecuali.

"Kita pastikan orang yang liburan ke luar negeri, dia dapat (karantina) 10 hari, kita tidak mau negara kita dicederai oleh Covid-19 (varian) yang lain gara-gara kita tidak disiplin," katanya.

Ia juga menegaskan, tidak ada pengecualian bagi kewajiban karantina 10 hari bagi mereka yang datang dari luar negeri.

"Kemaren ada upaya-upaya melarikan itu akan langsung ceburin masuk ke karantina terpusat, kalau nggak mau di hotel ya kita bikin di karantina lain yang kita betul-betul pastikan itu aman, jadi kita ada menghitung risiko dengan data yang ada, kita nggak mau mengorbankan apa yang sudah lelah, capek, pengorbanan besar selama berapa bulan rusak ini hanya krn gara gara kita tidak disiplin," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement