Senin 13 Dec 2021 17:15 WIB

Taman Kehati Raih Rekor Muri

Taman konservasi itu dikelola menjadi taman wisata edukasi unggul Indramayu.

Menteri LHK Siti Nurbaya meresmikan Taman Ekoriparian Tjimanoek Lama.
Foto: Istimewa
Menteri LHK Siti Nurbaya meresmikan Taman Ekoriparian Tjimanoek Lama.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - - Taman Keanekaragaman hayati (Kehati) yang terletak di Kota Indramayu, Jawa Barat, meraih rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai replika ekosistem taman gelam pertama yang dikembangkan untuk wisata kota. Penyematan rekor Muri atas Taman Kehati sebagai lahan basah di Jawa ini, disaksikan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr Ir Siti Nurbaya MSc pada Senin (13/12).

Hadir pada acara tersebut, Bupati Indramayu Hj Nina Agustin SH MH CRA, anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono ST,  Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kemen LHK Ir Sigit Reliantoro MSc dan Presiden Direktur PT Polytama Propindo Didik Susilo.

Tampak pula hadir unsur Tripika Kabupaten Indramayu seperti kapolres, dandim, kepala dinas lingkungan hidup dan sejumlah pejabat di Pemkab Indramayu dan beberapa Pejabat Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan RI.

Menteri Siti Nurbaya hadir untuk meresmikan Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama. Lokasi konservasi itu dikelola menjadi taman wisata edukasi unggul di Indramayu melalui partisipasi keterlibatan PT Polytama Propindo yang berkolaborasi pemerintah.

Acara dimulai paparan di Taman Kehati oleh Prof Riset Dr Ir Hendra Gunawan selaku Peneliti Ahli Utama Konservasi Keanekaragaman Hayati dan penandatanganan Prasasti Taman Kehati.  Dilanjutkan meninjau spot lokasi Ekoriparian Tjimanoek Lama, seperti area gerobak pedagang kuliner yang telah tertata rapi, sejumlah lukisan dari lomba kompetisi yang  diselenggarakan Polytama beberapa waktu lalu.

Menteri Siti Nurbaya menyempatkan melihat mural 3 Dimensi dan masterplan Taman Tjimanoek Lama yang akan difungsikan sebagai Taman Rekreasi Keluarga. “Ini merupakan hal yang luar biasa, sebagai kolaborasi antara pihak swasta, pemerintah dan lembaga pendidikan, ” tutur Siti Nurbaya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (23/12). 

Polytama menyulap bantaran Sungai Cimanuk menjadi magnet wisata Kota Indramayu yang terintegrasi dalam konsep Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama. Sebagai perusahaan penghasil bijih plastik terbesar di tanah air ini, Polytama melakukan revitalisasi fungsi sungai untuk menjaga kualitas air, termasuk penataan sempadan sungai.

Berbagai sarana, prasarana dan fasilitas wisata diadakan di area wisata kota yang juga sebagai ruang terbuka hijau (RTH) tersebut. Polytama mengalokasikan penataan tempat untuk para pedagang lewat fasilitas Pujasera, kemudian taman bermain, photospot, mural 3 Dimensi yang meceritakan aspek histori dari sungai Cimanuk.

"Selain penataan dengan penyediaan berbagai fasilitas, juga ada instalasi air bersih atau IPAL. Ekoriparian Sungai Tjmanoek Lama ini melibatkan masyarakat setempat," tutur Presdir Polytama Didik Susilo.

Didik menjelaskan, Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama dan Taman Kehati merupakan bentuk sinergi antara Polytama dengan Pemkab dalam penciptaan kawasan lingkungan sungai yang bersih dan asri di tengah jantung kota. "Ini persembahan Polytama melalui inovasi dari program CSR di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," tutur Didik.

Menteri Siti Nurbaya menyambut baik penyediaan fasilitas Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama yang dilakukan Polytama, termasuk juga konservasi lahan basah Taman Kehati. "Kepedulian dan partisipasi korporasi memang sangat diperlukan. Polytama telah memainkan perannya sebagai perusahaan yang peduli dengan lingkungan dan masyarakatnya," tutur Siti Nurbaya.

Corporate Secretary General Manager Polytama, Dwinanto Kurniawan mengungkapkan, kepedulian dalam penataan lingkungan yang dikombinasikan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.  “Keberadaan Taman Kehati dan Ekoriparian Tjimanoek Lama ini dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Indramayu. Butuh pelibatan secara bersama-sama dalam pengawasan dan pemeliharaan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement