Senin 17 Feb 2020 01:45 WIB

500 Siswa Pecahkan Rekor MURI Pembuatan Batik

Pertamina memiliki tanggung jawab sosial untuk mengedukasi masyarakat.

Pertamina RU VI Balongan dan 500 Siswa dari 65 sekolah di Indramayu mmecahan rekor MURI untuk dua kategori.
Foto: Humas Pertamina RU VI Balongan
Pertamina RU VI Balongan dan 500 Siswa dari 65 sekolah di Indramayu mmecahan rekor MURI untuk dua kategori.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - - Memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pertamina menghadirkan 500 siswa ke Perumahan Bumi Patra, tepatnya di Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Gedung Pertemuan Patra Ayu, Sabtu (16/2). Siswa yang merupakan gabungan dari siswa SD, SMP, dan SMA dari 65 sekolah se-Kabupaten Indramayu diundang  untuk mencatatkan 2 (dua) rekor MURI bulan K3 tahun 2020 yang diselenggarakan Pertamina Refinery Unit VI Balongan.

Rekor MURI yang akan dipecahkan yakni edukasi pembuatan batik dari pewarna mangrove kepada pelajar terbanyak, serta pembuatan poster keselamatan dari limbah plastik di atas kain batik terbanyak hasil lomba  antar sekolah.

General Manager Pertamina RU VI Balongan Nur Qadim  mengatakan, mangrove merupakan tanaman yang kaya manfaat bagi lingkungan, baik terhadap manusia maupun fauna yang habitatnya di pesisir. Oleh sebab itu, Pertamina memiliki tanggung jawab sosial untuk mengedukasi masyarakat termasuk siswa sekolah bahwa mangrove sangat dibutuhkan untuk kelestarian lingkungan.

“Dengan pencapaian rekor MURI ini diharapkan Indramayu dapat dikenal lagi di kancah nasional maupun internasional khususnya terkait kearifan lokal mangrove dan batik," ujar Nur Qadim kepada wartawan, Sabtu (15 /2).

Nur Qadim mengharapkan, seluruh siswa yang terlibat sebagai generasi penerus bangsa dapat selalu berkomitmen membudayakan cinta terhadap kearifan lokal dan sadar akan kelestarian lingkungan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu H. M Ali Hasan, M.Pd yang hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, mangrove yang berada di Indramayu memiliki potensi besar jika dilestarikan. Selain bisa mengatasi terjadinya abrasi, mangrove juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan, menjadi tempat edupark, bahkan kini tanaman mangrove bisa dijadikan sebagai pawarna alami untuk batik.

“Alhamdulillah dengan Pertamina kami mempunyai kurikulum muatan lokal mata pelajaran berbasis mangrove dan ini juga telah mendapat rekor MURI”, kata Ali Hasan yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.

Ali Hasan berharap, dengan adanya workshop terkait tanaman mangrove ini bisa semakin meningkatkan  pemahaman seluruh siswa di Indramayu. Khususnya, terhadap besarnya manfaat yang bisa didapat jika mangrove yang ada di Indramayu terus dijaga dan dilestarikan.

Acara yang mendapat antusiasme tinggi dari para siswa tersebut juga diisi dengan praktek pembuatan kain batik dengan pewarna alami dari mangrove dengan nara sumber Abdul Latif yang merupakan binaan CSR Pertamina RU VI Balongan. Penghargaan dua rekor MURI yang dipecahkan tersebut rencanaya akan diterima Pertamina RU VI Balongan pada 22 Februari 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement