Jumat 10 Dec 2021 20:36 WIB

Waspada 4,8 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng pada Libur Nataru

Pemudik Nataru lintas batas harus dibatasi

Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Prajudi (tiga dari kanan) melihat kesiapan fasilitas kendaraan Patroli Jalan Tol, usai memimpin Apel Siaga Gelar Pasukan Satgas Pelayanan Arus Libur Nataru, yang dilaksanakan di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Rabu (8/12). Pengelola jalan tol di Jawa Tengah tetap menyiagakan satgas guna mengoptimalkan pelayanan libur Nataru nanti.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Prajudi (tiga dari kanan) melihat kesiapan fasilitas kendaraan Patroli Jalan Tol, usai memimpin Apel Siaga Gelar Pasukan Satgas Pelayanan Arus Libur Nataru, yang dilaksanakan di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Rabu (8/12). Pengelola jalan tol di Jawa Tengah tetap menyiagakan satgas guna mengoptimalkan pelayanan libur Nataru nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --Sedikitnya 4,8 juta pemudik bakal masuk wilayah Jawa Tengah, pada ibur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akhir tahun ini. Terkait hal ini, seluruh daerah di Jawa Tengah diminta siaga.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungapkan, survei Kementerian Perhubungan mencatat, diprediksikan akan ada 4,8 juta pemudik yang akan masuk Jawa Tengah.

 

Maka diperlukan pemahaman bersama agar penanganan Nataru bisa dilakukan dengan maksimal dan tidak mengakibatkan munculnya penularan Covid-19 di daerahnya.

 

"4,8 juta memang gede (besar), semua agar punya pemahaman yang sama libur Nataru nanti bisa berjalan dengan baik,” katanya, usai memimpin rapat koordinasi penanganan Nataru bersama jajaran Forkompimda dan tokoh lintas agama di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (10/12).

 

Menurut gubernur, harus dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya mobilisasi pemudik lintas daerah yang cukup besar.

 

Pemprov Jawa Tengah akan terus komunikasi dengan keluarga masyarakat yang ada di luar Jateng untuk merayakan Nataru di tempatnya masing- masing.

 

Pemerintah daerah mengimbau agar masyarakat Jawa Tengah yang ada di luar daerah tidak memaksakan untuk pulang kampung dan cukup merayakan tanpa ke mana- mana. 

 

“Yang terbesar itu kan di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, nanti kita akan komunikasi dan minta bantuan mereka agar tetap di tempatnya masing-masing," tegas Ganjar.

 

Langkah ini dinilai penting agar tidak terjadi perpindahan atau pergerakan (mobilisasi) antar daerah yang cukup masif.

 

"Saya juga berharap tidak terjadi perdebatan, bahwa kondisi saat ini sudah membaik dan masyarakat merasa boleh berpegian kemana saja. Kami minta dukungan semua pihak,” tegasnya.

 

Tak hanya masyarakat, Ganjar juga meminta dukungan dari sejumlah instansi termasuk TNI/ Polri, Kementerian Perhubungan dan lainnya  untuk terus memantau pintu- pintu masuk ke Jawa Tengah.

 

Pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal bus harus dikontrol dan diawasi dengan ketat, terutama drngan ketentuan dan persyaratan perjalanannya.

 

Yang tak kalah penting dan harus diantisipasi itu kalau ada yang dari luar negeri, tapi menggunakan jet pribadi. Itu yang sulit dikontrol.

 

"Maka saya minta pihak bandara ketat dan kepada siapapun yang ingin masuk Jawa Tengah menggunakan jet pribadi saya minta lapor dulu dan bersedia dites,” kata gubenur.

 

Masih terkait dengan kewaspadaan, Ganjar juga mengatakan belum ada rencana untuk dilakukan penyekatan di Jawa Tengah.

 

Kendati begitu, titik- titik pos pantau, pos pengawasan dan checking point sudah disiapkan di sejumlah lokasi dan harus dioptimalkan pada masa libur Nataru nanti.

 

Pemprov Jawa Tengah juga sudah berkoordinasi dengan PLN, Pertamina, Bulog dan instansi terkait --yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat-- untuk memastikan semuanya aman.

 

Skenario apapun harus disiapkan dengan baik. "Tidak hanya untuk libur Nataru saja, tapi saya ingatkan juga untuk siaga terkait bencana,” tandasnya.

 

Kabagdalops Polda Jawa Tengah, AKBP Djodi Winarno mengatakan, kepolisian sudah menyiapkan sejumlah pos pengamanan di berbagai lokasi di Jawa Tengah.

 

Di antaranya pos pengamanan perbatasan kota, bandara, pelabuhan, SPBU, terminal, gereja, obyek wisata dan tempat- tempat yang dimungjinkan menjadi pusat kerumunan.

 

Semua personil pengamanan juga sudah disiapkan dan kegiatan untuk pengamanan Nataru oleh petugas gabung juga sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu.

 

"Setidaknya ada lebih dari 300 pos pengamanan dan prngecekan yang kami siapkan, dengan ribuan personil yang siap melaksanakan tugas di lapangan,” tegasnya.// n bowo pribadi

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement