REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi menyampaikan kegeramannya terkait insiden rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi belakangan ini. Hal itu diungkapkan saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12).
Dalam kesempatan itu, Adi sempat beradu mulut dengan Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya ihwal pengawasan BP BUMD terhadap jajaran direksi PT Transjakarta. Hal itu dipicu pernyataan Adi yang mengatakan bahwa dia memiliki video rekaman direksi PT Transjakarta sambil menyaksikan penari perut atau belly dancer saat bertemu dengan pihak operator bus di sebuah cafe. “Saya saking baiknya, punya video bapak-bapak nonton belly dance dengan striptis, saya diam saja Pak,” ujar Adi.
Adi menilai sikap direksi PT Transjakarta tidak berakhlak berdasarkan rekaman video yang diklaim dimilikinya itu, di saat mencuatnya insiden kecelakaan bus Transjakarta yang terhitung terjadi berulang kali sejak Oktober 2021. “Jadi saya mau mengingatkan tidak ada yang hebat, tidak ada yang gagah. Ayo sama-sama kita beristighfar, Tarik nafas di hidung buang di mulut berucap astaghfirullahaladzim,” tuturnya.
Atas kelakuan itu, Adi menyebut, direksi PT Transjakarta bisa saja dicopot dari jabatan dengan melaporkannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui jabatan direksi maupun komisaris di BUMD merupakan kewenangan gubernur sebagai kepala daerah di Ibu Kota.
“Kalau saya buat mecat bapak-bapak gampang, saya datang ke Pak Gubernur, saya putar video bapak-bapak nonton belly dance, selesai,” ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra tersebut mengingatkan para direksi PT Transjakarta agar memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. “Jadi biar jelas, saya enggak mau jahat, saya mau carikan solusi bagaimana sama-sama kita punya tanggung jawab moral ke masyarakat, di dunia dan akhirat,” ujarnya.