Jumat 03 Dec 2021 18:33 WIB

Pesan Megawati di HUT Ke-17 Repdem

Ketum PDIP, Megawati memberikan pesan di HUT Repdem ke-17.

etua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat ulang tahun ke-17 kepada Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem)
Foto:

Yang selanjutnya, dalam membela rakyat itu, tak boleh membedakan suku dan agamanya. "Ini agamanya apa, ini sukunya apa, itu tidak boleh. Karena ketuhanan sebagaimana disampaikan Soekarno adalah ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, ketuhanan yang tidak ada egoisme agama, ketuhanan yang hormat menghormati, yang seharusnya menebar kebaikan, ketuhanan yang berkebudayaan," urainya.  

Ketiga, seluruh aspek kemanusiaan harus menuju ke arah keadilan sosial. Maka Repdem harus bergerak menyatu dengan rakyat. Membangun langkah satu rampak barisan bersama untuk memerangi kemiskinan.  "Ini harus bergelora. Satu langkah barisan menentang kemiskinan," ujar Hasto.  

"Maka di Sekolah Partai inilah justru dalam peringatan ulang tahun Repdem ke-17, kita juga melakukan suatu upaya kritik dan otokritik, agar kita tetap setiap pada rel perjuangan kita, agar sebagai sayap partai kita betul-betul dapat menggunakan kepakan sayap-sayap kita untuk menjalankan apa yang menjadi garis ideologi dari PDI Perjuangan, garis ideologi yang seharusnya menyatu dengan kekuatan rakyat," pungkasnya. 

Sementara Ketua Umum DPN Repdem, Wanto Sugito menyatakan pihaknya siap menjalankan perintah partai yang disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Agar Repdem terus fokus menggarap pengorganisasin masyarakat pekerja, kaum buruh, tani, nelayan, dan kaum miskin Marhaen lainnya. 

Sebagai buktinya, Repdem membawa perwakilan sejumlah kelompok masyarakat yang selama ini diadvokasi oleh Repdem. Ada Ibu Umi, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karawang, yang hampir saja tertahan di Yordania karena terjerat illegal human trafficking. 

 "Saya terlantar di Yordania akhirnya bisa pulang ke Indonesia berkat Repdem dan PDIP. Terima kasih banyak, kalau bukan karena mereka mungkin saya sekarang tak ada disini," kata Umi, yang hadir bersama putri kecilnya dan tak bisa menahan isak tangisnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement