Kamis 02 Dec 2021 12:07 WIB

Kecewa dengan Aparat, Massa Reuni 212: Urus Saja Papua

Massa Reuni 212 tidak diperbolehkan menuju ke kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Rep: Ali Mansur, Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Andri Saubani
Personil TNI berjaga saat penyekatan jalan aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Foto:

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, massa aksi Reuni 212 tersebar di beberapa lokasi menuju akses  jalan menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat. Di antaranya, terpantau belasan massa Reuni 212 berkumpul di Jalan MH Thamrin, seberang Wisma Mandiri, sedang cekcok dengan pihak kepolisian karena menolak dibubarkan.

“Kami warga Indonesia juga. Bukan teroris, mana? Ini bomnya?” kata seorang massa aksi Reuni 212 sambil menunjukkan makanan ringan.

Lebih jauh, beberapa kelompok massa Reuni 212 lainnya juga terlihat menyebar di bilangan Tanah Abang. Meski demikian, massa Reuni 212 dengan pakaian serba putih, disertai pasukan pengaman dengan PDH putih memaksa bergerak menuju Patung Kuda. Dalam rombongan tersebut, terdapat mobil komando yang meminta massa aksi bergerak dan berkumpul ke sumber suara.

“Semuanya berkumpul. Jangan menyebar. Kasih tahu semuanya, sebarkan lewat status kalau Reuni 212 super damai,” jelas seseorang dari atas mobil komando.

Di kawasan Jalan Kebon Sirih, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurahman, terlihat datang meninjau kesiapan aparat dalam mengantisipasi massa aksi Reuni 212. Dalam kesempatan itu, Dudung menyebut jika kedatangannya ke lokasi juga sebagai fungsi pembinaan.

“Karena kalau kaitannya operasional, itu ranah Mabes TNI. Kita hanya lihat kondisi prajurit di lapangan, bagaimana kesiapan dan sebagainya untuk mendukung tugas operasional dari mabes TNI,” kata Dudung di lokasi.

Menurut dia, rata-rata prajurit dan kepolisian telah siap dalam mengantisipasi massa aksi. Oleh sebab itu, dirinya berharap agar massa aksi bisa membubarkan diri dan tidak melakukan aksi.

“Kami berharap bahwa saudara-saudara kita juga tidak melakukan aksi karena izinnya juga tidak ada,” tutur dia.

photo
Isu Poros Islam Masih tak Populer - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement