Rabu 01 Dec 2021 09:54 WIB

PNS Diganti Robot: Ambisi Jokowi demi Digitalisasi Birokrasi

Menurut BKN, upaya digitalisasi birokrasi telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir.

Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto:

Zudan tidak memungkiri untuk beberapa pekerjaan, fungsi PNS yang bisa digantikan mesin ini akan merampingkan birokrasi. Ia mencontohkan, keberadaan Anjungan Dukcapil Mandiri mengurangi jumlah SDM yang sebelumnya dilakukan oleh petugas dukcapil.

"Dulu harus ada petugasnya, sekarang masyarakat memprint-out sendiri. Dukcapil sudah mulai menerapkan itu. Itulah merupakan bagian dari digital government atau pemerintahan berbasis digital," katanya.

Zudan pun berpesan agar ASN juga tidak perlu khawatir karena banyak pekerjaan yang tidak bisa tergantikan mesin atau robot. Tetapi ada hal-hal yang bisa digantikan oleh mesin atau robot.

"Maka ASN harus belajar terus agar fungsinya nggak tergantikan," katanya.

Anggota Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menilai, wacana mengganti PNS dengan AI untuk mempercepat birokrasi. Ia menilai wacana ini muncul salah satunya sebagai sindiran terhadap kinerja PNS agar bekerja lebih moncer.

Zulfikar memprediksi sebagian pekerjaan PNS bisa diambilalih oleh robot di kemudian hari seiring perkembangan teknologi. Oleh karena itu, kemajuan zaman menuntut PNS bekerja lebih cekatan.

"Ini merupakan teguran halus bagi ASN untuk bekerja dengan lebih baik lagi, dari segi efektifitas, efesiensi, responsif, dan akseleratif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena bila tidak, bukan tidak mungkin di masa depan akan semakin banyak posisi ASN yang bisa digantikan robotik sesuai dengan kemajuan teknologi," kata Zulfikar kepada Republika, Selasa (30/11).

Baca juga : CEO Perusahaan Robotik: Orang Ingin Menghapus Tenaga Kerja

Zulfikar memandang wacana PNS diganti robot sebenarnya akan memudahkan pelayanan bagi masyarakat. Wacana ini pun menunjukan bangsa Indonesia siap untuk menyambut era digital.

"Karena birokrasi menjadi lebih murah dan efesien sehingga bisa menjadi faktor akselerasi bagi pembangunan nasional," ujar Zulfikar.

Hanya saja, Zulfikar menyinggung tak semua pekerjaan PNS bisa digantikan oleh robot.

"Negatifnya, ada beberapa hal dalam pelayanan yang masih membutuhkan manusia dalam menjalankannya, jadi tidak semua hal bisa di otomatisasi melalui kecerdasan buatan dan robotik," lanjut Zulfikar.

Walau demikian, Zulfikar mendukung wacana pergantian PNS dengan robot karena merupakan terobosan dan langkah antisipatif Presiden Jokowi menyambut era revolusi Industri 4.0. Ia menduga di masa depan nanti hampir seluruh aktivitas manusia bersentuhan dengan kecerdasan buatan.

"Saya kira keberanian Presiden melontarkan isu ini menandakan pandangannya sangat visioner dalam wacana ini," ucap Zulfikar.

photo
Gaji 13 untuk ASN/PNS - (Tim infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement