Jumat 26 Nov 2021 16:22 WIB

Kemiskinan & Pengangguran Jadi PR Pemkot Tangsel

Walkot Tangsel mengungkapkan kemiskinan karena angkanya menjadi 2 persen.

Rep: Eva Rianti / Red: Karta Raharja Ucu
Kemiskinan dan pengangguran jadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kemiskinan dan pengangguran jadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memasuki usia ke-13 tahun pada 26 November 2021. Kota yang menjadi salah satu wilayah penyangga Ibu Kota tersebut memiliki sederet pekerjaan yang masih perlu diatasi pemerintah kota setempat, terutama terkait masalah ekonomi dan sosial.

"Yang masih jadi PR, terkait penanganan kemiskinan karena angkanya menjadi 2 koma sekian persen," ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, usai menghadiri acara rapat paripurna DPRD Kota Tangsel dalan rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Tangsel ke-13, Jumat (26/11).

Baca Juga

Selain masalah kemiskinan, Benyamin juga menyebut masalah lainnya yang masih belum teratasi yakni pengangguran di Tangsel yang terbilang masih tinggi. "Kemudian pengangguran juga naik angkanya," kata dia.

Lebih jelasnya, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel, tercatat persentase penduduk miskin di Tangsel pada 2020 sebesar 2,29 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 1,68 persen.

Lalu, data menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Tangsel pada 2020 sebesar 8,48 persen. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4,79 persen. Data yang sama mencatat, tingkat pengangguran pada angkatan kerja di 2020 sebanyak 70.572 jiwa, meningkat cukup tinggi dari tahun 2019 sebanyak 38.989 jiwa.

Menurut penuturan Benyamin, masalah-masalah tersebut terjadi lantaran tertekannya kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dia berharap ke depan, kondisinya bisa kembali lebih membaik, seiring dengan upaya pemulihan yang diupayakan.

"Itu semata-mata karena kemarin ekonomi mengalami sedikit perlambatan karena kita mengalami Covid-19 dua tahun, sehingga memang kita mengalami kontraksi negatif," kata Benyamin.

Bahkan, Benyamin mengungkapkan di awal-awal tahun pertumbuhan ekonomi Tangsel mencapai angka minus satu persen. "Tapi sekarang sudah mendekati angka 4 persen," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement