Rabu 24 Nov 2021 15:42 WIB

Guru dan Tantangan Pedagogi Digital pada Era Pandemi

Guru yang terus belajar akan menggenggam masa depan.

Guru SDN Tebet Timur 07 Arbanur Orbita melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring saat kegiatan McClassroom di Jakarta, Selasa (23/11). McDonald’s Indonesia mengadakan McClassroom pada tanggal 22-23 November 2021, yang diikuti oleh 300 guru terpilih se-Indonesia untuk mengajar kisah-kisah para pahlawan nasional Indonesia di 150 gerai dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2021.
Foto:

Memahami pedagogi digital

Penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran selama pandemi, bukan saja ditopang keterampilan mengoperasionalkan perangkat, melainkan lebih jauh dan penting membangun pemahaman guru mengenai pedagogi digital. Pedagogi digital adalah paradigma pembelajaran berbasis teknologi digital, dengan tetap memperhatikan prinsip pedagogi sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar meskipun belajar dari jarak jauh.

Jadi, guru mampu menentukan kapan menggunakan alat-alat digital dan memperhatikan dampaknya dalam pembelajaran. Pedagogi digital memosisikan digital di bawah pedagogi, seperti dikatakan Liz Kolb, "learning first, technology second" (2017).

Kompetensi pedagogi digital artinya keterampilan guru, yang mampu mengelola proses pembelajaran atau interaksi dengan siswa melalui teknologi digital. Pedagogi digital merefleksikan penggunaan teknologi guna meningkatkan atau mengubah pengalaman pendidikan.

Fokusnya bukan pada alat digital, melainkan bagaimana membangun interaksi antara guru, siswa, dan ilmu pengetahuan melalui alat dan ruang digital. Guru harus memilih teknologi digital yang tepat dalam PJJ.

Perlu dicermati guru, beberapa karakteristik pedagogi digital, yakni menyatukan teori dan praktik, membuat dan berpikir; menumbuhkan kreativitas, permainan, dan pemecahan masalah; mendorong partisipasi, kolaborasi, dan keterikatan publik; bertujuan meningkatkan pemahaman kritis terhadap lingkungan digital (Lisa Spiro, 2013).

Tuntutan berikutnya, guru membuat strategi pengintegrasian pengetahuan tentang pengajaran (pedagogi), pengetahuan konten/materi, dan penggunaan teknologi. Kemampuan guru mengombinasikan ketiganya dalam pembelajaran akan menciptakan pembelajaran efektif, bermakna, dan berkualitas.

Sekurangnya empat alasan pedagogi digital perlu dipahami dan dikembangkan guru. Pertama, para siswa merupakan generasi "digital native", yang terbiasa menggunakan perangkat digital dalam kehidupan seharihari, bahkan sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup.

Kedua, akan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Alam digital adalah dunia mereka, apalagi partisipasi belajar tak lagi dibatasi ruang dan waktu dengan prinsip fleksibilitas.

Ketiga, membuat pekerjaan lebih cepat, efisien, dan paperless. Keempat, mendorong kemampuan berpikir kritis, sebab melalui teknologi digital, konsep rumit dan abstrak menjadi lebih mudah dieksplorasi mesin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement