REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru. Terutama guru honorer non ASN yang mengajar di sekolah-sekolah.
Hal ini disampaikan Plt Ketua PGRI Kota Sukabumi Histato D Kobasah dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI Ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tingkat Kota Sukabumi tahun 2023 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Senin (26/11/2023). '' Guru honorer non ASN jangan ditinggal dan memohon pemda mengangkat THL melalui SK pemda non-ASN yang masa kerjanya di atas 10 tahun,'' ujar Plt Ketua PGRI Kota Sukabumi Histato D Kobasah.
PGRI lanjut dia mendorong honorer memiliki kesejahteraan yang layak agar hidup layak sesuai UU Nomor 11 Tahun 2009. Ditandai dengan terpenuhuninya kebutuhan material, spiritual dan sosial agar hidup layak.
Selain itu kata Histato, PGRI mendorong pemerintah melakukan seleksi afirmatif khususnya guru non-ASN. Upaya ini dalam mendapatkan kepastian hukum sebagai wujud penghargaan pemerintah atas jasa guru.
PGRI juga sambung Histato, memohon pemda agar tetap memberikan tunjangan guru dan memberikan ruang sertifikasi guru dalam jabatan berkeadilan. ''Guru honorer mengisi kekosongan guru tetap, tanpa mereka pembelajaran di sekolah akan terhenti karena ketiadaan guru,'' jelasnya.
Di sisi lain Histato menerangkan, sejarah tidak boleh dilupakan PGRI berdiri menjadi garda terdepan dalam membangun dunia pendidikan. Pasca pandemi hikmah yang diambil peran guru tidak tergantikan oleh teknologi karena profesi jadi suluh terbaik bagi anak bangsa meraih cita-cita.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, hingga saat ini pemda sudah mengangkat sebanyak 650 orang guru honorer menjadi PPPK. '" Formasi PPPK bisa ditambah dan terbuka lebar agar didukung pemerintah pusat, tinggal bagaiaman kualitas guru khususnya sekolah negeri ditingkatkan,'' katanya.
Pemda dan stakholder terkait lanjut Kusmana, memberikan perhatian kepada guru. Diantaranya peningkatan kesejahteraan guru, memberikan fasilitas memadai dan mendukung profesionalisme.
''Guru bukan hanya pendidik di ruang kelas, tapi pahlawan tanpa jasa setiap harinya berjuang membentuk karakter generasi,'' ungkap Kusmana. Melalui tema peringatan hari guru yakni transformasi guru wujudkan Indonesia maju diingatkan guru menjadi media transfer ilmu dan pengetahuan serta sumber inspirasi bagi siswa dan masyarakat.