REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- DPRD Kabupaten Bogor mendorong pengembangan wisata di wilayah barat Kabupaten Bogor sebagai alternatif wisata di Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
"Bogor barat ini memiliki panorama yang sangat indah, potensinya sangat bagus jadi harus digali dan dikembangkan, baik infrastruktur maupun promosi secara masif," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli.
Menurut dia, tak sedikit potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata di wilayah yang sedang diajukan ke pemerintah pusat untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB) itu. Namun, dia mengingatkan agar pengembangan objek wisata di wilayah barat Kabupaten Bogor ini harus melibatkan partisipasi masyarakat.
"Intinya kami ingin agar pemanfaatan alam punya dampak ikutan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Romli.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengatakan bahwa pengembangan potensi wisata tersebut merupakan aspirasi masyarakat melalui reses anggota dewan.
Rudy Susmanto menjelaskan bahwa aspirasi tersebut akan menjadi bahan pembahasan rapat DPRD Kabupaten Bogor bersama pemerintah daerah. "Semua aspirasi yang disampaikan masyarakat dari setiap dapil nanti juga akan kami sampaikan kepada pemerintah dan akan dijadikan bahan saat menyusun APBD," ujarnya.
Rudy mengatakan bahwa pihaknya sengaja memajukan jadwal reses pada bulan Desember ke pertengahan November agar penyusunan APBD Tahun Anggaran 2022 bisa lebih tepat sasaran.
"Kami masih punya waktu sampai akhir November untuk menyelesaikan pembahasan, jadi aspirasi yang memang masuk skala prioritas bisa kami anggarkan di APBD 2022," kata Rudy.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku kepincut untuk mengembangkan pariwisata di wilayah barat Kabupaten Bogor, khususnya di Kecamatan Nanggung. "Nanggung itu memiliki pesona alam Gunung Salak yang indah, apalagi masuk ke wilayah Desa Malasari, ada pemandangan kebun teh yang cukup besar. Bahkan, kalau jaraknya tidak terlalu jauh, orang akan berbondong-bondong datang ke sini mengalahkan Puncak," ujarnya.
Wilayah yang terletak di sebelah barat Kabupaten Bogor itu, kata dia, memiliki beberapa potensi wisata desa, seperti geoheritage eks pertambangan bawah tanah Antam terdiri atas Curug Sawer, Leuwi Bongbang, Setu Nirmala, dan Curug Macan.
Ia menyebutkan bio heritage terdiri atas Taman Nasional Gunung Halimun Salak, pengamatan elang, pengamatan Oa, habitat Anggrek Raksasa, Hutan Hujan, Perkebunan Teh Nirmala, Agromedika, persawahan terasering.
Selanjutnya, cultural heritage, yakni Pendopo Bupati, Situs Pasir Jambu, Situs Kramat Mbah Kudung dan Mbah Langgar, Kampung atau Desa Wisata Malasari, serta Kampung Malani seni pencak silat dan pertanian. Ade Yasin mengatakan bahwa wilayah Nanggung juga memiliki komoditas unggulan, seperti cengkih, tanaman obat, manggis, dan produk logam.
"Dalam Strategi Pembangunan Pariwisata Daerah masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Halimun-Salak bersama-sama dengan Tenjolaya, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan, Sukajaya, Jasinga, bertema utama alam, budaya, dan geopark serta tema pendukung edukasi," ujar Ade Yasin.