Rabu 24 Nov 2021 08:42 WIB

Wiku: Vaksinasi Dosis Lengkap Terbukti Turunkan Kematian

Cakupan vaksinasi yang tinggi terbukti dapat mencegah keparahan gejala pada pasien

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis lengkap dengan jumlah yang tinggi terbukti mampu mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis lengkap dengan jumlah yang tinggi terbukti mampu mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis lengkap dengan jumlah yang tinggi terbukti mampu mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19. Dengan demikian, potensi kematian akibat Covid-19 pun juga dapat diturunkan.

“Cakupan vaksinasi yang tinggi terbukti dapat mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19 sehingga juga dapat menurunkan potensi kematian akibat Covid-19,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (24/11).

Baca Juga

Wiku mengatakan, saat ini empat negara di Eropa tengah mengalami kenaikan kasus tajam yakni Austria, Belanda, Belgia, dan Jerman. Austria, Belanda, dan Jerman pun kembali memberlakukan lockdown dan penggunaan wajib masker. Namun Belgia hanya menerapkan penggunaan masker secara ketat tanpa memberlakukan lockdown.

Meskipun kasus melonjak tajam di empat negara tersebut, namun kondisi ini tidak menyebabkan terjadinya lonjakan pasien ICU dan lonjakan kematian. Hal ini disebabkan karena cakupan vaksinasi dosis lengkap di empat negara ini sudah cukup tinggi.

“Berbeda dengan saat lonjakan pertama tahun lalu di mana belum ada vaksin. Lonjakan kasus sejalan dengan lonjakan pasien ICU dan kematian juga,” tambah Wiku.

Karena itu, ia mengingatkan pemerintah daerah agar meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap untuk memberikan perlindungan maksimal kepada minimal 70 persen populasi masyarakat. Namun Wiku mengingatkan, vaksin tetap tidak bisa mencegah terjadinya kenaikan kasus jika tidak dibarengi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement