Senin 22 Nov 2021 21:12 WIB

Respons Arteria Dahlan Ketika Diminta Berdamai

'Kita minta betul, kan segala sesuatu ini, kita punya adab dan etika,' kata Arteria.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Rizky Suryarandika, Eva Rianti/ Red: Ratna Puspita
Anggota Komisi III DPR RI dari PDIP Arteria Dahlan
Foto: Republika/Prayogi
Anggota Komisi III DPR RI dari PDIP Arteria Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengaku dihubungi Politikus PDIP yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi terkait insiden di Bandara Soekarno-Hatta. Arteria dan ibunya terlibat adu mulut dengan perempuan yang mengaku memiliki hubungan dengan jenderal bintang tiga di bandara. 

Buntut dari adu mulut tersebut, kedua pihak melakukan aksi saling lapor ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Arteria mengatakan, Prasetyo  mengimbau agar kasus tersebut diselesaikan dengan menempuh jalur damai.

Baca Juga

"Iya waktu di telepon kan dia (perempuan mengaku keluarga jenderal) bilang kenal sama Bu Megawati, saya bilang enggak ada masalah, pastinya saya takutlah sama Bu Mega, karena kami semua tegak lurus sama beliau,” kata Arteria kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

“Tiba-tiba Pak Pras telepon 'udah damai aja', Anda tahu masalahnya enggak? Dia nyebut ini orang siapa, siapa, siapa. Waktu dulu saya kan mahasiswa, saya dikejar-kejar tentara untuk memperjuangkan yang seperti ini, arogansi-arogansi yang berlebihan lah, itu aja kita enggak punya apa-apa. Saya enggak punya uang, kekuasaan, dan jaringan, yang seperti ini saya koreksi," jelasnya.

Arteria mengatakan, ia bukan berniat untuk melawan TNI. "Ini saya tak mau melawan TNI, kami ingin yang bersangkutan kalau ada kekeliruan ngaku aja udah, ngaku salah, jalani proses, jangan sibuk mempertontonkan dia orang yang berkuasa gitulah," imbuhnya. 

Arteria pun meminta perempuan, yang mengaku punya relasi dengan jenderal, ketika memaki ibunya di Bandara Soekarno Hatta sebaiknya mengakui kesalahannya. "Saya ingin sampaikan kita fokus, kalau salah ngaku salah aja," kata dia.

Menurut Arteria, tindakan arogansi yang ditunjukan perempuan itu tidak sepatutnya dipertontonkan kepada publik. Politikus PDIP itu meminta pihak-pihak terkait, termasuk TNI untuk segera menindak yang bersangkutan. Sebab, perempuan itu menyebut-nyebut institusi TNI.

"Kita minta betul kan segala sesuatu ini kita punya adab dan etika. Di TNI juga ada adab dan etika, kami mohon nanti dilakukan penindakan lah, upaya korektif. Nggak mungkin lah, saya percaya sama Panglima dan Pak Dudung kita masih punya banyak perwira-perwira yang hebat-hebat yang memang jiwanya merah putih, nggak seperti itu," ujarnya.

Baca juga:

Terkait upaya apa saja yang telah dilakukan untuk mencari siapa jenderal bintang tiga yang disebut perempuan tersebut, Arteria mengaku sudah minta tolong ke Puspom TNI. Ia menyebut Puspom juga sudah bekerja untuk itu. 

"Saya ditanyakan ke Pak TB Hasanuddin, ke MKD akan mengawal ini juga, akan koordinasi mana yang ke Puspom TNI, mana yang pidananya ke Polres Bandara Soetta," ujarnya. 

Telusuri

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin  juga berharap adu mulut yang terjadi ketika turun dari pesawat itu tidak berkepanjangan. “Dapat diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Hasanuddin.

Hasanudin mengatakan, ia menelusuri insiden adu mulut Arteria dan ibunya dengan seorang perempuan yang mengaku keluarga pejabat TNI di bandara. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Hasanuddin mengatakan, pihak yang terlibat adu mulut bukan hanya perempuan itu. Namun, ada juga seorang pria yang diduga adalah anggota TNI yang disebut-sebut berpangkat brigjen.

Selain itu, ia mengatakan, perempuan itu meninggalkan bandara usai dijemput oleh mobil militer dengan nomor 75194-03 yang ternyata kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta. "Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN. Saat ini, kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," ujar politikus dari PDIP itu.

Menurut Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta AKP Prayogo, kepolisian juga akan berupaya untuk memediasi kedua pihak. “Jalan yang terbaik dimediasi atau bagaimana, tapi semua tergantung pada pelapor. Jika pelapor tetap ingin melanjutkan kasusnya, ya kita lanjutkan," ujarnya. 

Sebelum mengupayakan mediasi, kepolisian akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan. Prayogo menuturkan, pemanggilan terhadap kedua belah pihak akan dilakukan secepatnya. 

Terkait pernyataan perempuan muda yang mengaku anak jenderal bintang 3, Prayogo mengatakan hal itu tidak diselidiki. "Itu kan enggak menyangkut pidananya. Oh tidak (perlu) bisa saja nyebut-nyebut. Kan enggak masuk materi kasusnya," tuturnya. 

Adu mulut antara ibu Arteria Dahlan dan seorang perempuan terungkap melalui akun instagram Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, @ahmadsahroni88. Dalam video tersebut, ibu Arteria Dahlan dimarahi dan dimaki oleh seorang perempuan muda.

Perempuan itu juga menyatakan bahwa ayahnya jenderal TNI bintang 3. "Tahu dirilah siapa aja," ujar perempuan tersebut. Video juga menampilkan mobil berpelat nomor TNI yang digunakan oleh perempuan muda tersebut. 

Sahroni mengatakan, tindakan yang diperlihatkan perempuan tersebut tidak dibenarkan. "Apalagi, membawa-bawa nama institusi seperti yang dilakukan oleh perempuan tersebut. Jadi ini sama sekali tidak bisa diterima karena sangat arogan," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (22/11).

Sahroni mengatakan kalau memang perempuan tersebut benar keluarga TNI, ia seharusnya bisa menjaga nama baik institusi dan menjaga emosi. "Bukannya malah petantang-petenteng di balik itu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement