Senin 22 Nov 2021 19:26 WIB

Menkes Jelaskan Alasan Suntikan Vaksin Menurun

Masyarakat disebut ragu menerima suntikan dari dosis vaksin selain Sinovac.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, laju suntikan vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan dalam tiga pekan terakhir. Ia mengungkap, penyebab penurunan laju suntikan di bawah dua juta tersebut salah satunya karena masyarakat ragu menggunakan vaksin selain Sinovac.

Ia mengatakan, masyarakat selama ini terbiasa dengan vaksin Sinovac, sehingga masih ragu terhadap vaksin lainnya seperti Pfizer, AstraZeneca, dan lainnya. "Tiga pekan terakhir ini terjadi penurunan laju suntikan yang tadinya konsisten di atas dua juta, sudah ada penurunan, ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah karena memang Sinovac vaksinnya sudah mulai menurun, diganti oleh Astrazeneca dan Pfizer," ujar Menkes dalam konferensi persnya secara daring, Senin (22/11).

Baca Juga

Budi mengatakan, vaksin Pfizer dan AstraZeneca sama amannya dengan Sinovac. Budi menyebut, justru Pfizer dan AstraZeneca memiliki efikasi lebih tinggi dibandingkan Sinovac. "Tapi karena baru, masyarakat masih ragu untuk menggunakannya," ujar Budi.

Karena itu, Budi meyakinkan masyarakat jika semua vaksin telah melalui proses sehingga aman digunakan. Ia juga mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk mau divaksin menggunakan vaksin apapun yang tersedia.

"Tolong didorong agar semua masyarakat kita yang belum divaksin, terutama para lansia, tetap mau dan nyaman divaksin apapun vaksinnya, AstraZeneca, Pfizer atau Moderna, memang ada demam, sama seperti kita waktu kecil divaksin cacar juga ada demam, tidak usah khawatir, vaksin-vaksin ini sudah terbukti aman, tidak usah ragu-ragu untuk segera divaksin," kata Budi.

Ia mengingatkan vaksinasi menjadi salah satu strategi pengendalian Covid-19 yang efektif untuk menciptakan kekebalan kelompok. Karena itu, ia meminta semua pihak mendukung upaya percepatan vaksinasi Covid-19 demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Jangan sampai terjadi, apa yang di Eropa bisa terjadi di Indonesia," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement