REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung (Balam) masih melakukan penyelidikan kasus jatuhnya lift dari lantai 21 gedung proyek apartemen Lampung Bay City Kota Bandar Lampung, Jumat (19/11). Sembilan orang korban luka-luka dalam lift tersebut, tiga orang masih dirawat di rumah sakit.
Proses penyelidikan kasus tersebut masih mendalami keterangan saksi-saksi. Menurut Kepala Satuan Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana, penyidik sudah memanggil 10 orang saksi dalam kasus tersebut. “Masih proses penyelidikan,” kata Kompol Devi Sujana di Bandar Lampung, Jumat (19/11).
Dia mengatakan, tim penyidik memanggil saksi-saksi dalam kasus jatuhnya lift dari lantai 21 proyek tersebut. Saksi-saksi tersebut diambil dari para pekerja di lokasi proyek saat kejadian berlangsung. Selain itu, penyidik juga memanggil perwakilan kontraktor proyek PT Nusa Raya Cipta, dan saksi ahli dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Lampung.
Lift jatuh bebas dari lantai 21 proyek pembangunan apartemen Lampung Bay City di Telukbetung, Kota Bandar Lampung, Selasa (16/11) siang. Sembilan pekerja proyek mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Kejadian tersebut sempat mengejutkan pekerja dan warga sekitar proyek di Jl Yos Sudarso, Telukbetung.
Kejadian tersebut diduga lift kelebihan muatan yang seharusnya lima orang tetapi diisi 11 orang atau kelebihan kapasitas. Proyek Lampung Bay City tersebut pernah menelan korban jiwa pekerja, saat pengerjaan plafon proyek yang runtuh dan menimpa korban pada Maret 2021 lalu.
Mengenai korban yang dirawat di rumah sakit, saat ini sudah pulang enam orang korba, sedangkan tiga orang lagi masih dirawat di rumah sakit. Polisi telah mengamankan barang bukti di lokasi kejadian, berupa helm, dan pencahanan dinamo pendorong lift.
Mengenai sebab-sebab jatuhnya lift tersebut, Kompol Devi Sujaya belum bisa memberikan keterangan karena masih proses penyelidikan. Selain itu, belum ada ditetapkan tersangkan dalam kasus tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lift yang seharusnya hanya berkapasitas lima orang tersebut diisi sebanyak 11 pekerja. Alhasil, lift tersebut terjatuh lantaran kelebihan muatan.
Berdasarkan catatan Republika.co.id, kasus serupa pernah terjadi pada Gedung Pemkot Bandar Lampung pada Kamis (27/2). Seorang teknisi Suryono (32 tahun), jatuh dari lift lantai 5 Gedung Satu Atap Pemkot Bandar Lampung. Setelah dilarikan ke RSUD Dadi Tjokrodipo, Suryono akhirnya meninggal dunia Kamis malam. Kondisi teknisi lift tersebut mengalami luka dan benturan yang parah setelah terjatuh saat memperbaiki lift.