Rabu 10 Nov 2021 18:09 WIB

Hari Puspa, Momentum Generasi Muda Perkuat Revolusi Mental

Ia mengapresiasi bermunculannya kelompok pecinta alam dari generasi muda.

Harimau Sumatera. Salah satu hewan yang dilindungi di dunia (Ilustrasi).
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Harimau Sumatera. Salah satu hewan yang dilindungi di dunia (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hari Puspa dan Satwa Nasional dinilai bisa menjadi momentum generasi muda untuk terus peduli terhadap lingkungan dan mewujudkan pelestarian alam. Hal tersebut ditegaskan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Meiki W Paendong. 

Menurut dia, tidak hanya flora dan fauna langka, kekayaan sumber daya alam Sebagian besar ada di kawasan hutan. Sehingga momen baik ini, juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga keasrian dan keberlangsungan hutan. 

"Secara general, tidak hanya mengarah pada flora dan fauna (jenis) saja. Namun, juga pada keseluruhan kawasan hutan. Apabila tidak ditindaklanjuti dengan, kesadaran bersama maka satwa dan flora endemik yang ada di dalamnya akan punah," ucap Meiki, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/11). 

Baca Juga:

Harimau Turun ke Kebun Warga, Sinyal Hutan dalam Bahaya

Ia mengapresiasi bermunculannya kelompok pecinta alam yang berasal dari generasi muda. Mereka gotong royong melakukan berbagai kegiatan, dengan tujuan melestarikan alam dan lingkungan salah satunya gerakan bersih-bersih hutan. 

Namun, sikap kecintaan ini jangan pula diimplementasikan dengan memelihara hewan yang memang seharusnya ada di hutan dengan dalih penangkaran.

"Seharusnya kita pertahankan agar flora dan fauna ini, tetap ada di alamnya harus ada penekanan terkait hal ini," kata dia. 

Meiki menuturkan, sudah saatnya generasi muda membangun revolusi mental. Salah satunya lewat konsistensi, memperhatikan dan menjaga kelestarian hutan dari tangan-tangan perusak. 

"Kegiatan positif mereka (generasi muda pecinta alam) patut di apresiasi. Disini memperlihatkan, secara nyata gotong royong perduli lingkungan dengan memperhatikan krisis-krisis berkelanjutan bisa diikuti oleh generasi selanjutnya," kata dia. 

Sementara itu, nafas gotong royong dengan tujuan pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh generasi muda ini juga senada dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang mengatakan, bangsa Indonesia memiliki prinsip semangat gotong royong dan merupakan keunggulan bangsa Indonesia. 

"Gotong royong adalah kristalisasi nilai pancasila, sebuah keikhlasan untuk berkorban, semangat untuk berbagi, bekerja sama dalam kerangka kebersamaan, bersatu mengatasi permasalahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement