Rabu 10 Nov 2021 15:45 WIB

KAI Daop Madiun Petakan 13 Titik Jalur KA Rawan Banjir

Tim reaksi cepat Flying Gank disiagakan untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api

Seorang Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) memberikan sosialisasi pada warga di sekitar jalur Kereta Api (KA) saat melakukan pengawasan dan pengamanan jalur di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (19/4/2021). Kegiatan tersebut sebagai antisipasi agar aktivitas warga di jalur KA tidak membahayakan perjalanan KA, karena beberapa kali ditemukan keisengan warga menaruh batu di atas rel.
Foto: SISWOWIDODO/ANTARA
Seorang Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) memberikan sosialisasi pada warga di sekitar jalur Kereta Api (KA) saat melakukan pengawasan dan pengamanan jalur di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (19/4/2021). Kegiatan tersebut sebagai antisipasi agar aktivitas warga di jalur KA tidak membahayakan perjalanan KA, karena beberapa kali ditemukan keisengan warga menaruh batu di atas rel.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun memetakan sebanyak 13 titik jalur kereta api (KA) di wilayah kerjanya yang rawan terjadi banjir sehingga perlu diwaspadai saat curah hujan tinggi.

"Pada belasan titik tersebut rawan terjadi luapan air sehingga berpotensi menggenangi jalur KA di wilayah Daop 7 Madiun," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Jatim, Rabu (10/11).

Baca Juga

Sesuai pemetaan, belasan titik rawan banjir tersebut adalah, BH 134, KM 212+972 antara Stasiun Walikukun-Kedungbanteng; BH 80, KM 193+142 antara Stasiun Ngawi-Kedunggalar; BH 444, KM 166+459 antara Stasiun Madiun-Magetan; BH 340, KM 136+380 antara Stasiun Bagor-Saradan; dan BH 289, KM 109+718 antara Stasiun Baron-Sukomoro.

Kemudian, BH 255A, KM 93+820 antara Stasiun Sembung-Kertosono, BH 630, KM 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih-Kediri; BH 613, KM 173+572 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih; dan BH 537, KM 133+723 antara Stasiun Blitar-Rejotangan.

Selain itu, juga jalur BH 443, KM 107+933 antara Stasiun Garun-Talun; BH 452, KM 109+491 antara Stasiun Garun-Talun; BH 457, KM 110+480 antara Stasiun Garun-Talun; dan BH 490, KM 116+203 antara Stasiun Garun-Talun.

Ia menjelaskan, guna mengantisipasi kemungkinan situasi gangguan darurat perjalanan KA selama musim hujan, Daop 7 Madiun telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di sejumlah stasiun di wilayahnya.

Adapun AMUS tersebut terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel, dan alat siaga lainnya yang telah ditempatkan di 13 titik wilayah Daop 7 Madiun.

"Sebanyak 13 stasiun yang disiagakan AMUS masing-masing di Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar," kata Ixfan.

Selain siaga AMUS, Daop 7 Madiun juga menyiapkan tim reaksi cepat "Flying Gank" untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api. Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan rutin jalur KA untuk mengantisipasi gangguan alam serta meminimalisir risiko.

"Tim Flying Gank juga mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrem pada operasional KA. Mereka juga disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat," katanya.

PT KAI akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, nyaman dan sehat, bagi pelanggan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement