Rabu 10 Nov 2021 05:47 WIB

KPK Terus Telisik Penyelenggaraan Formula E Jakarta

KPK akan kaji dokumen penyelenggaraan Formula E dari Pemprov DKI

Rep: Flori Sidebang, Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
KPK (ilustrasi)
Foto:

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan proses penyelidikan terhadap berbagai dugaan kasus korupsi. Termasuk, kata dia, adalah dugaan korupsi Formula E. 

"Kita sungguh mendengar harapan rakyat bahwa Indonesia harus bersih dari korupsi. KPK tidak akan pernah lelah untuk memberantas korupsi," kata Firli.

Firli menegaskan, KPK akan berprinsip mendengar harapan rakyat agar Indonesia bisa bersih dari tindak pidana korupsi. Menurutnya, siapapun yang terlibat dalam tindak pidana korupsi akan ditindak tegas oleh KPK.

"Kita akan tindak tegas sesuai ketentuan hukum. KPK tidak akan pandang bulu. KPK bekerja profesional sesuai kecukupan bukti," tegasnya.

Sementara pengamat politik, Adi Prayitno, memandang jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak serta merta melakukan penyelidikan terhadap Formula E tanpa dasar. Menurutnya, penyelidikan tersebut muncul setelah ada interpelasi dari fraksi PDIP dan PSI, meski akhirnya gagal.

Dia menyebut, penyelidikan KPK terkait gelaran internasional itu juga menyangkut temuan BPK sebelumnya soal dana yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Formula E. "Sebelumnya juga ramai jadi pergunjingan publik. Sepertinya ini yang menjadi pintu masuk KPK untuk menyelediki persoalan Formula E," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (7/11).

Adi menyebut, urusan KPK terhadap gelaran Formula E adalah murni karena event tersebut. Bukan sebaliknya, yang dinilai dia tidak ada urusan soal Anies di hajatan demokrasi lima tahunan 2024. "Urusan 2024, (soal KPK) terlalu jauh ditarik ke pilpres," ucapnya.

Adi menambahkan, setiap yang menyangkut dengan Anies tidak semestinya dicampur adukan dengan Pilprs 2024. Sebab menurutnya, Anies juga belum tentu bisa maju karena tidak memiliki dukungan dari partai politik hingga kini.

 

"Apalagi 2022 Anies bukan lagi Gubernur yang secara otomatis kehilangan panggung politiknya. Tanpa dijegalpun Anies bakal hadapi dua kesulitan serius," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement