Ahad 07 Nov 2021 21:37 WIB

Kemenkes Minta Pemda Petakan Kapasitan dan Sasaran Vaksinasi

Kemenkes mengaku telah mendapat laporan adanya vaksin kedaluwarsa di beberapa daerah.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengaku telah mendapat laporan adanya vaksin Covid-19n yang sudah kedaluwarsa di beberapa daerah. Untuk itu, Kemenkes meminta pemerintah daerah (Pemda) lebih cermat dalam mengelola stok vaksin Covid-19.

"Kami mendapatkan laporan dari beberapa daerah seperti Kudus dan Yogyakarta, ada yang sudah kedaluwarsa, ada yang mendekati kedaluwarsa," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Ahad (7/11).

Baca Juga

Namun berapa jumlah pastinya, Nadia belum mendapatkan informasi secara lengkap dari daerah. Nadia mengimbau pemerintah daerah untuk segera menggunakan dan mendistribusikan stok vaksin yang sudah mendekati kedaluwarsa. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta memetakan kapasitas penyuntikan dan sasaran vaksinasi. 

"Jadi bisa mencegah vaksin yang tersisa dan kedaluwarsa, apalagi mengingat masih banyak kabupaten atau kota yang belum mencapai target," ujarnya.

Nadia juga mengimbau masyarakat tidak pilih-pilih merek vaksin Covid-19.  "Vaksin yang ada adalah vaksin yang akan memberikan perlindungan kepada kita dan juga akan mengakhiri pandemi ini," katanya.

Penyebab adavaksin kedaluwarsa itu, kata dia, di antaranya kecepatan penyuntikan dan strateginya. Sedangkan evaluasi mengenai vaksin kedaluwarsa itu menjadi tanggung jawab masing-masing pemda.Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemda tidak menunda proses vaksinasi Covid-19.

Wiku meminta temuan 4.000 dosis vaksin Astrazeneca di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang kedaluwarsa per tanggal 29 Oktober 2021 menjadi pembelajaran seluruh unsur dalam sistem kesehatan. "Baik pemerintah pusat, daerah provinsi maupun kabupaten kota, untuk tidak menunda proses vaksinasi," katanya dalam konferensi pers, Kamis (4/11).

Wiku juga meminta masyarakat proaktif untuk menyambangi tempat-tempat vaksinasi karena vaksin COVID-19 sangat berharga untuk melindungi masyarakat."Ingat bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk kita dapatkan, sehingga harus sangat dihargai dan dipergunakan secara maksimal," kata Wiku.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement