Kamis 04 Nov 2021 16:21 WIB

Relawan, Deklarasi, dan Pilpres 2024, Siapa Diuntungkan?

Sejumlah orang yang mengatasnamakan 'relawan' mulai mendeklarasikan tokoh idola. 

Rep: Nawir Arsyad Akbar/Rizky Suryarandika/Febrianto Adi Saputro/Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agus Yulianto
Relawan yang menamakan diri Poros Prabowo-Puan mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani pada Pilpres 2024 di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/11).
Foto:

Peneliti Senior Populi Center Usep S Ahyar menganggap, wajar mulai bermunculannya fenomena deklarasi Capres-Cawapres 2024. Ia menilai, masing-masing deklarasi punya tujuan berbeda. 

Usep menganalisa, ada capres-cawapres yang ingin mengatrol elektabilitasnya karena belum terkenal lewat deklarasi seperti Puan Maharani. Kemudian ada juga yang melakukannya demi meraih simpati parpol seperti dilakukan Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.

"Deklarasi itu alamiah, sebentar lagi akan lebih banyak. Saya kira targetnya macam-macam," kata Usep kepada Republika, Kamis (4/11).

Usep menilai, deklarasi Capres-Cawapres bisa bertujuan melihat elektabilitas atau cek ombak di hadapan publik. Tujuan lain ada tokoh yang ingin menunjukkan kesungguhannya kepada parpol.

"Targetnya masing-masing berbeda ya...Tapi dengan deklarasi diharapkan popularitas, elektabilitas, akseptabilitas meningkat. Maka kemudian parpol tak ada pilihan harus pilih dia kalau mau menang gitu kan," ujar Usep.

Usep menangkap maksud sebagian tokoh khawatir tak diusung di Pilpres 2024 seperti Anies dan Ganjar. Padahal, mereka punya elektabilitas tinggi, tapi terhalang restu parpol.

"Calon dengan elektabilitas tinggi ketar ketir juga siapa yang mau calonkan karena perlu 20 persen suara parpol atau gabungan parpol," sebut Usep.

Selain itu, Usep menyinggung parpol pasti memantau perkembangan politik Tanah Air, termasuk mengenai capres/cawapres potensial. Oleh karena itu, bermunculannya deklarasi dianggap bisa menggoyang hati parpol agar mengusung si capres/cawapres.

Terpisah, pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengatakan, deklarasi-deklarasi yang dilakukan para relawan teesebut targetnya untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas calon. "Apakah cara tersebut efektif? Bisa efektif kalau partai-partai tergiur mengambil calon untuk diusung dalam pilpres. Karena realitasnya tidak selalu positif korelasinya," katanya kepada Republika.

 

Dia mencontohkan, meskipun calon sudah dideklarasikan dan baliho dipasang dimana-mana, tidak ada yang melirik calon tersebut dan tak ada tertarik untuk mencalonkannya. "Artinya, deklarasi-deklarasi tersebut bisa saja membuat calon relatif populer, dikenali publik. Tapi belum tentu laku dijual karena parpol tidak tertarik untuk mencalonkan," ujarnya. Jadi, mari kita tunggu siap saja calon yang bakal meramaikan pesta demokrasi lima tahunan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement