Rabu 03 Nov 2021 05:52 WIB

Perkembangan Baik Covid-19 di Indonesia Diakui Dunia

Namun, terdapat tiga provinsi yang menunjukan tren peningkatan kasus Covid-19. 

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Ruang rawat ini sebuah rumah sakit pun kini mulai ditinggalkan pasien Covid-19. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Ruang rawat ini sebuah rumah sakit pun kini mulai ditinggalkan pasien Covid-19. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukan tren perbaikan. Hal ini ditandai dengan penurunan kasus yang telah terjadi selama tiga bulan terakhir.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, penularan kasus saat ini tergolong rendah dengan rata-rata penambahan kasus harian sekitar 700 kasus dan kasus aktif yang hanya sebesar 0,29 persen. Begitu juga dengan kesembuhan yang kini berada di angka 96,33 persen.

Penurunan kasus ini terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali berjalan serta pelaksanaan kegiatan berskala nasional dan persiapan kegiatan berskala internasional.

“Hal inilah yang membuat perkembangan baik ini diakui dunia. Bahkan Centers for Disease Control saat ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan level 1 di tengah pengendalian Covid-19 yang terus membaik,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (3/11).

Wiku pun mengapresiasi seluruh lapisan masyarakat yang turut berkontribusi dalam pencapaian ini. Kondisi saat ini, kata dia, dicapai melalui upaya berlapis yang terus dilakukan serta kontribusi semua pihak termasuk pembatasan mobilitas, peningkatan cakupan vaksinasi, dan disiplin prokes.

Kendati demikian, dia mengingatkan terdapat tiga provinsi yang menunjukan tren peningkatan kasus Covid-19 di minggu terakhir ini. Ketiga provinsi tersebut yakni Jawa Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara. Selain itu, pada minggu sebelumnya, Satgas mencatat terdapat enam provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus, yakni di Bengkulu, Lampung, DIY, Banten, Sulawesi Barat, dan Papua.

“Hal ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar tidak kembali meningkat di minggu berikutnya,” kata Wiku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement