REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan gajah sumatera yang mati akibat malnutrisi dan dehidrasi di Bukit Apolo, Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Batam. Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (2/11), disebutkan bahwa gajah tersebut ditemukan pada Rabu (27/10) setelah masyarakat melaporkan hal tersebut kepada Kepala Resort Air Hitam Bagan Limau (AHBL).
Setelah menerima laporan, pukul 22.00 WIB tim gabungan serta masyarakat langsung menuju ke tempat kejadian. Selanjutnya pada Kamis (28/10), tim gabungan segera melakukan nekropsi (bedah bangkai) pada gajah tersebut.
Dari hasil pembedahan yang dilakukan, gajah yang berjenis kelamin betina dengan tinggi badan 2,17 meter, tebal kulit perut 0,4 sentimeter dan tebal kulit punggung 1,2 sentimeter itu diduga mati pada Selasa (26/10). Menurut Tim Medis Balai Besar KSDA dan Balai TNTN di Desa Pontian Mekar, berdasarkan ciri-ciri fisik yang terlihat pada gajah dengan berat dua ton itu, nampak bahwa gajah tersebut pernah sakit dan mendapatkan penanganan medis sebelumnya.
Gajah itu juga diduga mati karena mengalami infeksi pada organ pencernaan. Akhirnya dalam nekropsi yang dilakukan, tidak ada pengambilan sampel untuk pengujian laboratorium dikarenakan semua organ tubuh milik gajah tersebut telah rusak sehingga gajah langsung dikuburkan.