REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah untuk bergerak cepat menuntaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
"Saya menyampaikan pesan Bapak Presiden RI agar seluruh pemerintah daerah gerak cepat untuk segera mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan target tuntas pada tahun 2024," kata Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja peluncuran program BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan kecil di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (29/10).
Ia mengatakan terutama kemiskinan ekstrem dan komunitas miskin tersebut harus 'dikeroyok' dari berbagai sisi dan itu terpadu. Sehingga pemerintah yakin bisa selesai sesuai yang ditargetkan oleh presiden tahun 2024.
"Saya apresiasi langkah Pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga kota terutama nelayan kecil di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan," tuturnya.
Menurutnya program BPJS Ketenagakerjaan itu perlu terus berlanjut untuk dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi, serta pusat untuk mengurangi angka kemiskinan."Kepedulian itu saya kira luar biasa, tinggal nanti harus dikoordinasikan, dipadukan dengan kebijakan yang ada di pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat," kata dia.
Dalam kegiatan itu, Muhadjir juga menyerahkan bantuan untuk 20 anak yatim binaan Baznas Kota Probolinggo, juga diserahkan secara simbolis berbagai bantuan dari pemerintah dan perusahaan swasta.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan program pemberian BPJS Ketenagakerjaan kepada para nelayan merupakan komitmen pemerintah untuk melindungi mereka. "Pemerintah harus hadir melalui program yang akan kami luncurkan dan apabila terjadi musibah, maka keberlangsungan anak-anaknya sampai kuliah bisa dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan," kata Hadi.
Ada beberapa agenda kegiatan yang dihadiri Menko Muhadjir di Kota Probolinggo yakni meluncurkan Pasar Syariah Kronong dan membuka gelar produk UMKM/IKM untuk menggeliatkan perekonomian selama pandemi, dan meninjau pelaksanaan 2.000 vaksin untuk santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin dan Roudlotul Malikiyah.