Kamis 28 Oct 2021 18:32 WIB

Menangkap Sinyal Jokowi Soal Pemimpin Muda

Kesukaan ke pemimpin muda karena perubahan gaya kepemimpinan yang disukai masyarakat.

Presiden Joko Widodo.  Presiden berpandangan, saat ini merupakan waktu bagi para kaum muda menjadi pemimpin.
Foto:

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu juga menyatakan komitmennya mendorong kelompok muda di politik. "PKS berkomitmen mendorong para pemuda naik panggung dan menjadi aktor-aktor perubahan yang menjadi pelaku sejarah, bukan hanya menjadi penonton sejarah," ujar Syaikhu dalam peluncuran PKS Muda Institute, Kamis (28/10).

Semangat generasi muda, kata Syaikhu, harus dapat disalurkan dalam berbagai sektor. salah satunya lewat perpolitikan Indonesia yang disebutnya merupakan kunci berbagai program dan kebijakan.

"Anak-anak muda harus berani tampil, terlibat, dan turut mewarnai perpolitikan Indonesia. Politik memang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan politik," ujar Syaikhu.

Ia menjelaskan, setiap generasi memiliki tantangannya tersendiri dalam menghadapi zaman. Adapun generasi saat ini, memiliki tugas untuk merealisasikan janji-janji kemerdekaan yang dideklarasikan pendiri bangsa.

Generasi muda diingatkan untuk sejak dini membina diri untuk menyongsong kepemimpinan. Ia mengutip pesan dari Nabi Muhammad, yakni setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai tanggung jawab.

Presiden Jokowi menyampaikan, pemuda memiliki peran sentral menjadi pemimpin perubahan di era digital saat ini. Ia menyebut, pemuda merupakan kekuatan terbesar dari bonus demografi bangsa yang memiliki jiwa pemberani untuk mengambil risiko dan memanfaatkan peluang yang ada, serta inovatif.

Menurut dia, menjadi pemuda seharusnya tidak dibatasi oleh usia karena seluruh masyarakat harus terus menggali diri dengan perubahan terbaru. Hal ini disampaikan Jokowi saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/10).

“Yang muda harus terus bekali diri dengan yang terkini, yang terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru, dalam berpikir dan bekerja,” ujar Jokowi.

Dalam dunia yang penuh disrupsi, Presiden berpandangan, saat ini merupakan waktu bagi para kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi dan menguasai teknologi. Pemuda harus bisa menjadi pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap humanis.

“Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang terlebih penting pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” jelasnya.

Ia memahami, tidak semua pemuda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan tinggi, memahami dunia yang penuh disrupsi, memahami dunia yang menuju ke mana, dan memahami perkembangan IPTEK terbaru.

Namun, ia menekankan agar pemuda Indonesia harus saling berbagi informasi, pengetahuan, dan keterampilan sehingga semua anak Indonesia dapat berkontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

“Itulah esensi kepemimpinan. Kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa dan membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa lagi. Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah pengaruh, kepemimpinan adalah inspirasi, kepemimpinan adalah yang membuat visi menjadi kenyataan,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement