REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wali Kota Palu Hadianto Rasyid kaget dengan antusiasme Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Melalui berbagai program guna mendukung Kota Lima Dimensi itu lebih maju, tertib, dan indah, sesuai mindset Pancasila.
"Atensi kami. BPIP sungguh serius hadir ingin menyatu dengan masyarakat Palu, agar kota ini semakin dicintai," ucap Hadianto dalam acara 'Nosiala Pale Menuju Palu Adipura. Deklarasi Kelurahan Berdikari. Palu Bergerak Bersama' yang digelar di Milana Graha Sabha, Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (26/10).
Sang Wali Kota bahkan lebih kaget lagi saat BPIP, yang diwakili Direktur Pembudayaan Irene Camelyn Sinaga, menghadirkan Bambang Irianto. Hadianto terpukau dengan lelaki 64 tahun itu sebagai Ikon Pancasila dan peraih Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan 2018.
"Saya kaget. Meraih Kalpataru itu luar biasa hebat. Semoga sosialisasi ini bermanfaat, Pak Bambang bisa mendampingi seluruh kelurahan di Palu," pujinya.
Diketahui, Bambang adalah mantan Ketua RW 23, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. Dia inisiator Kampung Glintung Go Green, yang akhirnya dinobatkan sebagai Kampung Konservasi Air pertama di dunia dalam lomba Guangzhou Award for Urban Innovation. Alumnus Jurusan Pertanian Universitas Brawijaya ini lantas menggagas gerakan Kampung Tematik di berbagai daerah.
"Jangan minta proposal, bangun kampung itu modal the power of kepepet. Saya sampai bikin Garis-Garis Besar Haluan Kampung," ceplos Bambang yang langsung disambut tawa.
Saat acara berlangsung, Bambang renyah sekali menjelaskan kisah inspiratifnya di depan para Lurah, Camat, Babinsa, Kesbangpol, tokoh agama dan masyarakat Palu.
"Saya dipilih menjadi RW pada akhir Desember 2012. Kampungnya kumuh, kriminalitasnya tinggi, langganan banjir, tingkat kesehatan warganya memprihatinkan, banyak yang stroke. Kemudian rata-rata warga kena rentenir," demikian salah satu curhatnya.
"Satu-satunya prestasi RW 23 saat itu pernah meraih gelar juara lomba memandikan jenazah. Dari situlah saya ingin membangun kampung kelahiran saya," ujarnya.
Sebagaimana BPIP, Bambang berharap bisa mendorong program Desa Berdikari secara kontinyu di Palu. "Desa yang mandiri, tidak bergantung pada bantuan dari pihak lain," tukasnya. "Izinkan kami menjadi pelayan masyarakat," imbuh Irene.