Selasa 26 Oct 2021 20:23 WIB

Jokowi Dorong Kemitraan Saling Menguntungkan ASEAN-China

ASEAN dan China memiliki kepentingan yang sama untuk membangun kawasan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10).
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar ASEAN dan Republik Rakyat China (RRC) terus menjalankan kemitraan yang saling menghormati dan saling menguntungkan yang telah terjalin selama 30 tahun. Hal ini disampaikan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN-RRC yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/10).

“Masa 30 tahun adalah waktu yang cukup untuk membangun kepercayaan antara kita,” ujar Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Selasa (26/10).

Jokowi menyampaikan, ASEAN dan China memiliki kepentingan yang sama untuk membangun kawasan yang damai dan stabil dengan terus menghormati hukum internasional, termasuk di Laut China Selatan. “Keberhasilan kita membangun kemitraan yang kokoh antara lain akan sangat dipengaruhi bagaimana kita mengelola Laut China Selatan,” kata dia.

Selain itu, ASEAN dan China juga memiliki kepentingan yang sama untuk terus membangun kemitraan guna meningkatkan kesejahteraan. Presiden menegaskan, ASEAN tidak ingin terjebak di antara rivalitas yang dapat merugikan.

“ASEAN justru ingin mengembangkan kerja sama secara terbuka, secara inklusif, dengan semua mitra di empat prioritas yaitu maritim, konektivitas, pencapaian SDGs, dan penguatan perdagangan investasi,” jelasnya.

Presiden meyakini, kemitraan yang sudah terbangun selama 30 tahun seharusnya menjadi modal yang kuat. “Jika kerja sama ini berhasil kita lakukan, maka sebuah kemitraan strategis komprehensif akan merupakan sebuah keniscayaan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement