REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian menurunkan perangkat Traffic Accident Analysis atau TAA untuk menyelidiki insiden tabrakan dua bus Transjakarta di Cawang pada Senin sekitar pukul 09.40 WIB.
"Kami sudah koordinasi kemungkinan besok akan dilakukan TAA," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Sambodo juga mengatakan jajaran penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya akan memeriksa sejumlah kamera pengawas (CCTV) baik yang terpasang di dalam bus maupun di sekitar lokasi tabrakan.
"Kemudian kami cari CCTV, kan di Transjakarta ada CCTV hadap depan dan belakang dan CCTV di sekitar (lokasi tabrakan)," tambahnya.
Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi termasuk para penumpang bus. Namun para penumpang bus belum bisa dimintai keterangan karena para korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Lebih jauh Sambodo mengungkapkan juga akan memintai keterangan dari pihak TransJakarta sebagai bagian pengembangan penyidikan jika diperlukan.
"Kami lihat berjenjang, kalau misal 'human error', orang ngantuk, dilihat jam berapa dinas dan istirahat. Apakah dipengaruhi oleh narkoba, alkohol? Kan ada di tes darah, belum keluar hasilnya. Kalau 'error' kendaraan kami akan cek kapan terakhir bus dirawat," pungkasnya.
Baca juga : Keracunan Massal di Sukabumi, Petugas Uji Lab Sampel Air
Diketahui tiga orang tewas dan sekitar 30 orang terluka dalam musibah tabrakan dua bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Sambodo mengatakan korban meninggal dunia merupakan dua orang penumpang dan satu pengemudi bus Transjakarta yang sempat terjepit di belakang kemudi.
Dia menambahkan korban tewas saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sedangkan korban luka berat dan ringan juga sudah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit terdekat.