Kamis 14 Oct 2021 22:11 WIB

Jubir Covid-19: Kasus Covid-19 Sepekan Terakhir Turun

Kasus Covid-19 di Indonesia turun hingga 20 persen

Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia turun hingga 20 persen
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia turun hingga 20 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Tanah Air kini cenderung menunjukkan penurunan. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mencatat kasus Covid-19 di Indonesia menurun hingga lebih dari 20 persen sepekan terakhir.     

Baca Juga

"Kalau melihat situasi nasional satu pekan terakhir terjadi penurunan kasus yang cukup besar yaitu sebanyak 23,3 persen. Bahkan, angka kematian di pekan ini juga mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 31,9 persen," ujar Wiku saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Hidup Baru Patuh protokol kesehatan (Prokes), Kamis (14/10).

Tak hanya itu, pihaknya mencatat angka kesembuhan di level nasional juga mengalami penurunan yakni 18, 4 persen. Ia menambahkan, menurunnya penularan Covid-19 berdampak pada tidak ada kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi sejak empat pekan terakhir hingga per 10 Oktober 2021. 

Wiku mencatat ada tiga kabupaten/kota yang berada dalam zona risiko sedang. Jadi, dia melanjutkan, mayoritas kabupaten/kota di Indonesia ada di zona risiko rendah yaitu sekitar 98,44 persen. Kemudian ada lima kabupaten/kota berstatus zona hijau. 

Kendati demikian, dia menegaskan prokes masih dijalankan masyarakat serta upaya 3T yaitu tes, telusur, dan tindaklanjut yang efektif untuk mendeteksi kasus-kasus yang ada.

"Memang, kepatuhan prokes di masyarakat tentunya selalu fluktuatif karena ini kaitannya dengan perilaku masyarakat. Pada prinsipnya sekarang relatif baik, meskipun kita harus tetap waspada dan menjaga kedisiplinan prokes di masyarakat tetap tinggi," ujarnya.

Pada saat penularan yang sekarang relatif sudah rendah, dia melanjutkan, maka apabila ada kebobolan dalam melakukan prokes maka pihaknya optimistis relatif masih bisa terjaga, tidak mendongkrak kasus Covid-19 lebih tinggi. 

"Tetapi apabila di tempat-tempat tertentu yang sirkulasi virusnya masih tinggi maka jika tak patuhi prokes bisa langsung mendongkrak kasus Covid-19 menjadi lebih banyak. Jadi, tentunya protokol kesehatan tak bisa ditinggalkan," katanya.

Selain masyarakat diminta harus selalu disiplin prokes, ia mengklaim pemerintah selalu memantau pelaksanaannya di seluruh wilayah Indonesia setiap saat. 

Pihaknya memastikan bahwa para petugas di lapangan yaitu Babinsa, Babinkamtibmas untuk urusan perubahan perilaku selalu melaporkan keadaan di setiap wilayahnya masing-masing. 

Wiku menambahkan pemerintah daerah (pemda) juga bisa melihat provinsinya masing-masing kemudian melaporkan ke pemerintah pusat.

"Kalau dalam sepekan terakhir tak lapor, dalam laporan kami akan tercatat. Kami terima laporan setiap hari, bahkan setiap menit," katanya.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement