REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku sudah tahu sedari awal bahwa dirinya akan didemo di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tapi, Risma tetap datang karena dirinya tak takut menghadapi demonstrasi.
"Saya juga dengar, saya ke sini akan didemo. Tapi saya tidak takut, karena ini tugas saya. Kalaupun saya harus mati di sini, saya ikhlas," kata Risma di Lombok Timur, Rabu (13/10).
"Saya nggak takut. Paling berat saya mati," imbuh perempuan berusia 59 tahun ini, sebagaimana tampak dalam video yang diunggah akun YouTube resmi Dirjen Linjamsos.
Demo yang dimaksudkan Risma adalah ketika seorang pemuda cekcok dengan dirinya di Lombok Timur, pada hari yang sama. Cekcok terjadi ketika Risma mengunjungi tempat salah satu supplier program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pria itu mempertanyakan kedatangan Risma ke tempat supplier itu. Dia menyebut supplier itu sebagai oknum. Risma mengaku tak tahu soal itu. Sebab, bukanlah tugas menteri mengecek supplier.
"Saya tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri tidak ngurus ini. Yang ketiga, kalau Anda mau memperjuangkan silakan data tak terima," kata Risma membentak pria itu sebagaimana tampak dalam video viral.
Adapun duduk perkara demo ini masih belum jelas. Sebab, pihak Kemensos enggan memberikan penjelasan.