Rabu 13 Oct 2021 13:50 WIB

Prakiraan Puncak Musim Hujan dan Tiga Ancaman untuk Ibu Kota

Puncak musim hujan di Jakarta diprakirakan terjadi pada Januari-Februari 2021.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama Pangkoopsau I Marsda TNI Tedy Rizalihadi (keempat kiri) menyimak penjelasan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mulyo Aji (kelima kiri) saat meninjau peralatan dalam Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Silang Selatan Monas, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Apel gabungan tersebut diikuti oleh 1.458 peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD DKI Jakarta, unsur Pemprov DKI, dan relawan tanggap bencana.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama Pangkoopsau I Marsda TNI Tedy Rizalihadi (keempat kiri) menyimak penjelasan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mulyo Aji (kelima kiri) saat meninjau peralatan dalam Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Silang Selatan Monas, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Apel gabungan tersebut diikuti oleh 1.458 peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD DKI Jakarta, unsur Pemprov DKI, dan relawan tanggap bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zainur Mashir Ramadhan, Rr Laeny Sulistyawati, Antara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan puncak musim hujan dan potensi rob di Ibu Kota pada rentang waktu Januari hingga Februari 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengatakan, Ibu Kota memiliki tiga ancaman saat puncak musim hujan.

Baca Juga

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) periode September hingga November 2021 terdapat potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Terkait pengerahan potensi sumber daya di Jakarta untuk mengantisipasi puncak musim hujan, BPBD DKI Jakarta telah disiagakan sekitar 60 ribu hingga 70 ribu personel termasuk di dalamnya keterlibatan masyarakat dan relawan.

Pada apel kesiapsiagaan yang digelar di Silang Monas Jakarta hari ini, dihadiri 1.458 orang terdiri dari TNI dan Polri sebanyak 280 orang, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI sebanyak 610 orang, lembaga usaha, relawan penanggulangan bencana dan media sebanyak 568 orang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Ibu Kota memiliki tiga ancaman saat puncak musim hujan. Tiga ancaman itu yakni rob di pesisir utara, aliran air dari 13 sungai, dan hujan deras di dalam kota.

Untuk Jakarta bagian utara, Anies mengaku sudah menyiapkan tempat-tempat yang menjadi lokasi langganan banjir rob. Menurut Anies, pihaknya sudah menyiapkan lebih banyak pompa.

"Sehingga, bila sampai terjadi rob maka bisa disegerakan untuk ditarik dan itu biasanya terjadi pada saat hari-hari bulan purnama, di mana air laut meninggi," ungkap Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan di Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/10).

 

photo
Karikatur opini banjir pulau Jawa - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement