REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran beserta Ketua TP-PKK Prov Kalteng Ivo Sugianto Sabran meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal bagi Pelajar dan masyarakat umum di SMP Negeri 1 Pangkalan Benteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (12/10). Turut hadir Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran dan Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Sebanyak 500 dosis vaksin disediakan pada vaksinasi massal di SMP Negeri 1 Pangkalan Benteng yakni pelajar SMP sebanyak 397 orang dan masyarakat umum 103 orang. Jenis vaksin yang diberikan untuk pelajar menggunakan jenis vaksin Pfizer dan masyarakat umum menggunakan jenis vaksin AstraZeneca.
H Sugianto Sabran menyampaikan, vaksinasi Covid-19 massal terus digencarkan sebagai upaya Pemerintah untuk mempercepat pembentukan kekebalan komunal. Setelah sempat terjadi puncak gelombang kedua pada bulan Juli lalu, situasi pandemi Covid-19 di Prov Kalteng satu bulan terakhir sudah mulai melandai dan cukup terkendali.
Kasus konfirmasi baru dan angka kematian terus menurun, sementara angka kesembuhan juga terus meningkat. Kemudian, hanya tinggal 3 Kabupaten/Kota yang masuk kategori PPKM Level 3, yaitu Kabupaten Pulang Pisau, Barito Selatan, dan Kota Palangka Raya, sedangkan kabupaten lainnya sudah turun ke Level 2.
“Kita harus terus melakukan berbagai upaya mempercepat vaksinasi di Kalimantan Tengah. Keberhasilan upaya percepatan vaksinasi ini tentu saja memerlukan peran serta dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk kesadaran masyarakat untuk mau divaksin. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan vaksinasi massal yang dilaksanakan pada hari ini,” ucap Sugianto Sabran, dalam siaran persnya.
Secara khusus vaksinasi di sektor satuan pendidikan, Gubernur menekankan pentingnya percepatan dalam vaksinasi, untuk memastikan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM) terbatas, benar-benar dapat terlaksana tanpa menimbulkan kluster baru Covid-19.
“Tenaga pendidik dan peserta didik, serta tenaga kependidikan setiap satuan pendidikan harus divaksin sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dalam pelaksanaannya kita lakukan evaluasi secara berkala, jangan sampai muncul kluster baru,” pungkas Sugianto Sabran.