REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan dua tahun ini, memaksa sejumlah daerah melakukan beragam inovasi. Salah satunya telah dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah, dibawah kepemimpinan Gubernur H Sugianto Sabran dalam penerapan teknologi dan informasi dalam mendukung proses belajar mengajar.
"Seiring kemajuan teknologi dan informasi, setiap satuan pendidikan dengan kondisi Pandemi Covid -19 harus menyesuaikan penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi," kata Gubernur Sugianto Sabran akhir pekan lalu.
Menurut Gubernur, dalam dua tahun terakhir pelaksanaan ujian nasional sudah berbasis komputer yang terlaksana 100 persen untuk satuan Pendidikan SMA dan SMK. Sementara sistem penerimaan Peserta Didik Baru (PDB) sudah dilaksanakan secara online.
Hal ini sebagai upaya mendorong transparansi penyelenggaran sistem pendidikan yang terbuka, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan semakin tinggi. Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi dan informasi dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini adalah sebuah keniscayaan.
"Manfaatnya bukan hanya dari segi efektivitas dan efesiensi, tapi yang terpenting adalah membangun transparansi penyelenggaraan pendidikan. Sehingga masyarakat dapat terlibat aktif dalam memberikan masukan yang konstruktif bahkan ikut dalam pengawasan” imbuh Sugianto.
Pembangunan aksesibilitas dan sarana prasarana pendukung pendidikan menjadi fokus dan perhatian serius Gubernur Sugianto Sabran. "Ketersediaan sarana prasarana yang memadai terutama ruang belajar yang tercukupi dan nyaman, merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan, untuk itu Pemprov Kalteng terus berupaya membangun sarana prasarana pendidikan yang memadai," tegas Gubernur.
Pemerintah Provinasi Kalimantan Tengah sejak tahun 2017 telah membangun ruang kelas baru untuk satuan pendidikan SMA sebanyak 236 unit, pembangunan laboratorium 132 unit, pembangunan perpustakaan 16 unit, rehabilitasi bangunan 206 unit dan pembangunan toilet beserta sanitasinya 132 unit.
Sementara, untuk pembangunan sarana pendidikan SMK telah dilaksanakan pembangunan ruang praktik siswa 156 unit, ruang kelas baru 91 unit, laboratorium 32 unit, pembangunan jamban sekolah sebanyak 113, pengadaan peralatan praktik sekolah 68 unit, alat kesenian tradisional 17 unit, pembangunan asrama 2 unit dan USB SMK unggulan 2 unit.
Sementara itu hal yang sama dilakukan untuk membangun sarana pendidikan SLB di antaranya pembangunan ruang kelas baru, rehab kelas, pembangunan ruang keterampilan, serta pengadaan peralatan pendidikan pendukung.