REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, sempat dihentikan. Hal itu menyusul ditemukannya salah seorang guru di sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan, setelah mengetahui adanya guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan upaya tracing. Hasilnya diketahui bahwa guru tersebut baru pulang dari luar kota.
‘’Kita juga kemudian melakukan testing dengan swab rapid test terhadap seluruh kontak eratnya, termasuk guru-guru rekannya, kepala sekolah maupun murid-muridnya,’’ kata Deden, saat ditemui di Pendopo Indramayu, Selasa (12/10).
Untuk kegiatan PTM di sekolah tersebut, lanjut Deden, langsung dihentikan untuk sementara waktu. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan penyebaran Covid-19.
Deden mengatakan, dari hasil swab dari kontak erat pasien tersebut, seluruhnya dinyatakan negatif. Karenanya, PTM di sekolah tersebut kembali dilanjutkan. ‘’Alhamdulillah semua hasilnya negatif. PTM di SD itu kita buka kembali,’’ terang Deden.
Menurut Deden, kasus tersebut terjadi sekitar dua pekan yang lalu. Setelah itu hingga saat ini, tidak ditemukan lagi adanya kasus Covid-19 dari aktivitas PTM di Kabupaten Indramayu.
Deden mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu selama beberapa waktu terakhir terus melandai. Bahkan, dalam dua hari terakhir, tidak ada penambahan kasus baru.
Dengan tidak adanya kasus baru, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencapai 17.137 orang. Dari jumlah itu, 14 orang masih perawatan, 16.355 orang dinyatakan sembuh dan 768 orang meninggal dunia.
Sementara itu, tingkat bed occupancy rate (BDR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit bagi pasien Covid-19 juga sangat rendah. Dari 193 tempat tidur di delapan RS di Kabupaten Indramayu, hanya tempat tidur yang terisi, yakni di RSUD MA Sentot.