REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial menyesalkan telah terjadi aksi perundungan yang melibatkan siswa dan siswa SMP di Kota Bandung serta viral di media sosial. Ia meminta kepada seluruh pihak agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Ya yang pertama seharusnya yang begitu tidak terjadi oleh karena itu Mang Oded mengimbau kepada orang tua kalau urusan budi pekerti, urusan karakter kalau di sekolah ada guru tapi tidak bisa melepaskan ke guru semua, tapi tanggung jawab ada di orang tua," ujarnya, Senin (11/10).
Ia meminta seluruh orang tua siswa untuk memerhatikan dan mendampingi anak saat berkegiatan. Oded meminta agar peristiwa tersebut tidak terulang dan dapat dicegah oleh lingkungan sekitar.
"Saya berharap para orang tua punya perhatian khusus mendampingi anaknya jangan sampai terjadi seperti itu," ungkapnya. Meski belum secara detail memahami permasalahan tersebut, ia menilai peristiwa perundungan terjadi akibat budi pekerti yang luntur.
"Saya belum tahu kasusnya seperti itu motifnya bagaimana, ini adalah sebuah kasus yang terjadi tentang ahlak anak tergerus, oleh karena itu orang tua harus bertanggung jawab," katanya.
Sebelumnya, video tentang aksi seorang siswa SMP merundung seorang siswi SMP di Kota Bandung viral di media sosial akhir pekan kemarin. Peristiwa tersebut diketahui telah terjadi di wilayah Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari pada Ahad (4/10)lalu.
Informasi yang diterima permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Aksi perundungan yang dilakukan pelajar SMP kepada siswi SMP tersebut terjadi akibat salah paham antar keduanya. Siswi SMP yang tinggal di wilayah Buah Batu itu tengah bermain ke rumah neneknya.
Kapolsek Sukasari, Kompol M Darmawan membenarkan telah terjadi aksi perundungan yang dilakukan seorang siswa SMP kepada siswa SMP pada 4 Oktober lalu di Sarijadi. Pelaku dan korban diketahui merupakan teman bermain.
"Ada satu kejadian perundungan, korban dan pelaku ini masih di bawah umur. Kejadiannya pada 4 Oktober 2021, di Sarimanah, Sarijadi. Korban sama pelaku ini teman bermain," ujarnya kepada wartawan, Senin (11/10).
Ia menuturkan, peristiwa perundungan terjadi bermula dari korban yang salah mengirim stiker kepada pelaku di aplikasi whatsapp. Pelaku merasa pesan stiker yang dikirim korban merupakan tantangan.
"Kronologisnya itu saat korban HA salah kirim stiker di Whatsapp kepada pelaku HL di mana di dalam stiker itu ada emoji mengepal tangan dan direspons oleh pelaku sebagai tantangan," katanya.