Ahad 10 Oct 2021 23:47 WIB

IDI: Vaksin Zifivax Mungkin Amat Aman karena Kandungannya

IDI mendukung penggunaan vaksin Zifivax dengan efikasi capai 81 persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menunjukan surat pernyataan kehalalan Vaksin Zifivax. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) Vaksin Covid-19 Zifivax asal Cina, Kamis (7/10). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkirakan vaksin ini amat aman ketika digunakan karena menggunakan platform rekombinan protein sub-unit.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menunjukan surat pernyataan kehalalan Vaksin Zifivax. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) Vaksin Covid-19 Zifivax asal Cina, Kamis (7/10). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkirakan vaksin ini amat aman ketika digunakan karena menggunakan platform rekombinan protein sub-unit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) Vaksin Covid-19 Zifivax asal Cina, Kamis (7/10). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkirakan, vaksin ini amat aman ketika digunakan karena menggunakan platform rekombinan protein sub-unit.

Ketua Satuan Tugad Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan,  vaksin ini berbeda dengan vaksin lain karena menggunakan protein sub unit. Sehingga, dia melanjutkan, vaksin ini mengandung partikel virus yang secara khusus diseleksi untuk bisa menstimulasi, merangsang respons imun. 

"Karena yang diambil hanya fragmen virus maka vaksin ini tak bisa menyebabkan penyakit. Karena itu sub unit vaksin zifivax mungkin sekali amat aman," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (10/10).

Ia menambahkan, vaksin serupa yang menggunakan platform protein sub-unit yaitu untuk membuat vaksin hepatitis B dan untuk pertusis. Sedangkan kelemahannya secara teori, dia melanjutkan, karena hanya beberapa komponen virus maka artinya tidak mengandung semua komponen virus uqng digunakan. Artinya, ia menambahkan, mungkin sekali ada keterbatasan dalam efektivitasnya. 

"Namun, penelitian Zivifax menunjukkan sangat efektif terhadap Covid-19 meski varian delta," katanya.

Ia menjelaskan, Vaksin Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan  Anhui Zengfeng Long Com yang bekerja sama  dengan  Institut Mikrobiologi pada Chinese Academy of Science (CAS) menggunakan platform rekombinan protein sub-unit. Vaksin ini, dia melanjutkan, telah diuji coba di China, Ekuador, Malaysia, Pakistan, hingga Uzbekistan. 

Ia menambahkan, IDI mendukung Vaksin Zivifax karena terbukti secara ilmiah di uji klinis tahap 3. Tak hanya vaksin Zifivax, ia menegaskan, IDI mendukung semua jenis dan merek vaksin selama terbukti aman dan efektif apalagi jika harganya murah. Di satu sisi, ia mengingatkan perhatikan juga post marketing.

"Jadi, pada saat vaksin ini dimanfaatkan untuk jutaan orang maka data efektivitas dan keamanan vaksin ini akan semakin jelas," katanya.

Sebelumnya , Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Zifivax.

"Pada hari ini Badan POM kembali menginformasikan, telah diberikannya persetujuan terhadap satu produk vaksin Covid-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers izin EUA Vaksin Zifivax yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (7/10).  Vaksin Zifivax ini memiliki efikasi mencapai 81 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement