Jumat 08 Oct 2021 07:52 WIB

Korban Meninggal di Gorong-Gorong di Tangerang Jadi 5 Orang

Dua korban tersebut baru diketahui dan ditemukan pada Kamis (7/10) petang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Mas Alamil Huda
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021). Sebanyak lima orang pekerja PT Telkom meninggal dunia saat melakukan perawatan dan perbaikan kabel bawah tanah yang diduga disebabkan menghirup gas beracun dari dalam gorong-gorong.
Foto: Antara/Dimas
Warga melihat tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya lima orang pekerja jaringan pipa milik PT Telkom di Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (7/9/2021). Sebanyak lima orang pekerja PT Telkom meninggal dunia saat melakukan perawatan dan perbaikan kabel bawah tanah yang diduga disebabkan menghirup gas beracun dari dalam gorong-gorong.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Korban kasus dugaan kehabisan oksigen di dalam gorong-gorong di kawasan Taman Royal RT 4 RW 1 Jalan Permata Raya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, bertambah dua orang menjadi lima orang. Dua korban tersebut baru diketahui dan ditemukan pada Kamis (7/10) petang, padahal tiga korban lainnya sudah ditemukan pada siang hari hingga bagian permukaan gorong-gorong sempat ditutup.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Deni Koswara mengonfirmasi jumlah korban atas insiden naas tersebut berjumlah lima orang. "Iya lima orang," kata Deni saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (7/10) petang. 

Deni menerangkan, informasi ada dua korban lainnya diterima pihak BPBD pada sekitar pukul 16.00 WIB. Puluhan personel dari BPBD lantas diterjunkan untuk melakukan evakuasi lanjutan. 

"Saya justru dapat informasi dari Polsek itu barusan posisi jam 16.00 WIB bahwa ada dua lagi karena tadi informasi dari Telkomnya enggak jelas berapa yang masuk, kemudian berapa yang meninggal. Dan ternyata yang tiga (korban) itu yang tadi katanya yang diakui satu orang, yang dua orang itu warga. Mungkin dua orang yang ini (pegawai) Telkom," jelasnya. 

Pantauan Republika.co.id di tempat kejadian perkara (TKP), puluhan petugas Damkar melakukan proses evakuasi dua korban lainnya. Mula-mula dilakukan penyedotan air dengan menggunakan pipa berukuran cukup besar. Beberapa petugas diturunkan ke dalam gorong-gorong untuk melakukan pengambilan korban. 

Baca juga : Pemerintah Siapkan 35 Hotel di Bali Jadi Lokasi Karantina

Beberapa waktu kemudian, satu korban ditemukan sekitar pukul 17.50 WIB. Satu korban lainnya ditemukan pada sekira pukul 18.16 WIB. Korban terlihat dalam kondisi tubuh yang kaku, mengenakan celana tanggung namun tidak mengenakan baju atau atasan atau pakaian pengaman. Yang bersangkutan juga selanjutnya diangkut ke rumah sakit dengan mobil ambulans. 

Tim BPBD tampak melanjutkan pengecekan terakhir untuk memastikan sudah tidak ada korban di dalam gorong-gorong. Deni menyebut para korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dan tidak ada gerakan apa-apa. 

Deni menyebut tim evakuasi mengalami kesulitan karena tingginya air di dalam gorong-gorong. "Yang jelas air sangat tinggi saat itu kita khawatir misalkan ada gas metan segala macam sehingga kabel kita perlu penyedotan supaya ini habis dulu airnya," terangnya. 

Proses evakuasi terpantau selesai pada sekira pukul 19.00 WIB. Gorong-gorong tersebut pun kembali ditutup. Mobil damkar dan ambulans serta mobil pengangkut mesin dan pipa lantas meninggalkan lokasi kejadian. 

Sebelumnya diketahui, tiga orang ditemukan tewas di sebuah gorong-gorong yang berlokasi di kawasan Taman Royal RT 4 RW 1 Jalan Permata Raya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Kamis (7/10) sekira pukul 13.15 WIB. Para korban meregang nyawa diduga lantaran kehabisan oksigen di dalam gorong-gorong saat melakukan pengecekan. 

Kapolsek Cipondoh Kompol Ubaidillah menuturkan, dua dari tiga korban adalah petugas perusahaan operator telekomunikasi, yakni berinisial APP (21) dan UK (42). Lalu satu orang berprofesi sebagai tukang galon berinisial A (33) yang berada di sekitar TKP. 

"Hari ini ada musibah, tiga orang dalam hal pengecekan terkait dengan pipa Telkom, namun demikian masih dalami kejadian ini," tutur Ubaidillah. 

Dugaan sementara, kata dia insiden itu terjadi akibat adanya gas alam yang menyebabkan korban kehabisan oksigen di dalam gorong-gorong. "Kemungkinan ada gas alam artinya gas dalam tanah menguap dari comberan. Karena sudah lama enggak dibuka gorong-gorong ini," terangnya. 

Dia menuturkan, korban tidak mengalami kesetrum. Juga tidak mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya. "Enggak ada (kesetrum). Enggak ada (luka). Sementara kita dalami jenazah dibawa ke RS," kata dia. Eva Rianti.

Baca juga : PDIP Puji Anies Bangun Kampung Susun Korban Gusuran Ahok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement