Rabu 06 Oct 2021 23:13 WIB

Ganjar: Penyandang Disabilitas Butuh Akses dan Kesetaraan

Ganjar bangga para disabilitas semangat untuk bisa setara dan tidak mau dikasihani

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kaum disabilitas butuh kesetaraan dan akses untuk bekerja
Foto:

Contoh lainnya, masih lanjut gubernur, adalah difabel fisik. Mereka punya kelebihan secara sensorik dan terampil sehingga mereka dapat ditempatkan pada pekerjaan yang hanya perlu pelatihan.

Misalnya servis elektronik seperti sekarang banyak handphone rusak, alat elektroniknya rusak dan dengan pelatihan mereka bisa mengerjakan itu. "Bahkan jadi pengajar, call center juga bisa, sopir motor roda tiga juga banyak, sim d juga bisa diberikan atau petugas admin dan lain sebagainya,” lanjut gubernur.

Begitu pula pada difabel lain seperti difabel tuli, difabel mental dan difabel intelektual. Ganjar menilai mereka punya potensi masing-masing, sehingga pekerjaannya juga bisa disesuaikan. “Maka kalau kemudian kita mendampingi kawan- kawan ini, memberikan ruang pekerjaan yang lebih besar, tentu akan kuar biasa," tambahnya.

Di sisi lain, gubernur mengaku merasa malu dan bersalah, sebab masih banyak perkantoran di lingkungan Pemprov Jawa Tengah yang belum terlalu ramah untuk penyandang disabilitas. Menurutnya butuh teknologi dan pengetahuan bahwa penyandang disabilitas bekerja dimanapun oke  sesuai dengan kondisi masing- masing. Maka kesetaraannya serta aksesabilitasnya yang mesti mereka dapatkan.

“Maka beberapa kali saya coba membuka tempat magang ke kantor pemprov, saya ketemu dengan kawan-kawan kemarin ada dari kawan tuli mahasiswa yang magang di humas. ternyata saya belajar lebih banyak,” imbuhnya.Pekerjaan rumah yang besar ini, lanjut Ganjar, harus dipahami dan diedukasi ke seluruh pihak. Terkait ini, maka pengetahuan juga harus diberikan kepada pengusaha, CEO atau pemilik usaha lainnya sehingga tidak jadi kendala.

Menurutnya itu menjadi penting untuk berkomunikasi dengan Apindo, Kadin, dengan asosiasi buruh dan lainnya. Ssehingga inklusifitasnya bisa berjalan di Jawa Tengah.

 

Lebih lanjut gubernur menyampaikan,  ada satu hal yang membanggakan dari para penyandang disabilitas, yakni semangat untuk bisa setara dan tidak mau dikasihani. "Mereka hanya butuh setara, mereka hanya butuh akses yang sama, itulah tugas pemerintah" tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement