REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi kepada TNI dalam keterlibatannya ikut menangani pandemi Covid-19 terutama di Kota Kediri, Jawa Timur termasuk menggelar serbuan vaksinasi.
"Perjuangan menangani pandemi di Kota Kediri tidak akan berhasil tanpa dukungan rekan-rekan TNI, salah satunya dengan gelaran serbuan vaksinasi yang diadakan oleh TNI. Hingga pada tingkat kelurahan, Babinsa yang turut membantu sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan di masyarakat," kata Wali Kota di Kediri, Selasa (5/10).
Wali Kota menambahkan, pada tingkat PPKM mikro, Babinsa juga turut bertugas dalam pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19 di kelurahan mulai dari memberikan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat hingga melakukan tracing dan testing. Sinergi yang terjalin baik antara Pemkot Kediri dan TNI tersebut juga dirasakan para Lurah yang ada di Kota Kediri.
Seperti yang dirasakan Lurah Kampung Dalem, Ika Ardiyanto yang merasa terbantu dengan peran aktif Babinsa."Kontribusi Babinsa sangat besar, mereka responsif di lapangan, salah satunya berani saat terjun untuk tracing dan membantu warga isolasi mandiri. Bahkan saya banyak belajar dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai orang yang lebih berpengalaman," ujar Ika.
Ika juga menyampaikan bahwa Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga berperan sebagai penengah terhadap kendala yang dialami masyarakat untuk dimusyawarahkan bersama. Lurah Mojoroto Achmad Koharudin juga menilai peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat membantu untuk melakukan pendekatan pada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Pernah ada saat ketika salah satu warga yang tidak berkenan melakukan testing. Akhirnya melalui pendekatan tiga pilar, dia akhirnya mau. Selain itu Babinsa juga membantu mengedukasi masyarakat saat dilakukan penyisiran di lokasi yang berpotensi kerumunan, seperti warung-warung," ujar Koharudin.
Sementara itu, Babinsa Kampung Dalem Pelda Anang Arif Nugroho mengatakan semasa bertugas ketika pandemi Covid-19 dirinya banyak pengalaman menarik yang dialami."Kami pernah ikut evakuasi langsung salah satu warga suspek Covid-19 yang meninggal di rumah dan harus menunggu antrean ambulans. Lalu ada juga kendala saat tracing, menghadapi warga yang tidak mau terbuka dengan kami," ujar Anang.
Babinsa Mojoroto Serda Bambang Suryanto juga menyampaikan bahwa tugas saat pandemi sangat ekstra karena kondisi darurat bisa terjadi kapan saja."Kami harus siaga setiap ada evakuasi warga hingga pengawasan pemakaman. Tidak jarang juga saat kondisi terdesak, kami membantu evakuasi dengan bekal pengetahuan yang sudah diberikan dinas kesehatan. Bahkan pernah ada kejadian ketika ada laporan masyarakat sekitar pukul 02.00 pagi, tiga pilar kelurahan ya langsung ke lokasi," ujar Bambang.
Di Kota Kediri, hingga Senin (4/10) terdapat 4.003 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ada 25 orang yang masih dirawat, 3.601 orang telah sembuh dan 382 orang telah meninggal dunia.