REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mencatat pemberian vaksin COVID-19 ke warga setempat hingga 28 September 2021 telah mencapai sekitar 84,8 persen. Kota Madiun menargetkan sebanyak 154.000 orang untuk vaksinasi dosis pertama.
"Sesuai data Dinkes, saat ini sekitar 84,8 persen masyarakat Kota Madiun sudah menjalani vaksinasiCOVID-19 dosis pertama," ujar Wali Kota Madiun Maidi seusai memimpin Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah tentang penanganan COVID-19 di Gedung GCIO Diskominfo Kota Madiun, Rabu (29/9).
Sedangkan untuk dosis kedua sudah 52 persen. Wali kota berharap dosis dua segera terkejar agar seimbang dan kekebalan kelompok di masyarakat segera terbentuk. Pihaknya juga menargetkan untuk pemberian vaksin di wilayahnya bisa segera mencapai 100 persen.
"Target bulan ini diusahakan bisa 100 persen, tapi terkadang vaksin datangnya agak telat," kata dia.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya mempercepat pemberian vaksin COVID-19 bagi semua lapisan warga sasaran. Percepatan vaksin dilakukan dengan menggandeng instansi lain, baik Polri, TNI, dan lembaga lainnya.
Hal tak kalah penting lainnya di samping vaksin, Maidi meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak lengah dalam berdisiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), meski secara umum kasus konfirmasi COVID-19 mulai terkendali. Ia berharap seluruh masyarakat bisa menjadi penegak prokes, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat di sekitarnya.
"Masyarakat jangan lengah, semua orang di kota ini harus jadi penegak prokes. Siapapun berhak mengingatkan," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan banyak terdapat gerai masker yang disediakan Pemkot Madiun di tempat startegis. Adanya fasilitas tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Selain percepatan vaksin dan disipilin penerapan prokes, sebagai upaya mencegah penularan COVID-19, Pemkot Madiun juga masif menggelar tes antigen secara massal.
Tes antigen tersebut digelar di tempat-tempat yang kiranya mengundang massa. Seperti persiapan pembelajaran tatap muka (PTM), kegiatan cangkrukan dan shalat berjamaah warga bersama Wali Kota Madiun, serta operasi-operasi yustisi yang digelar gabungan.
"Dengan tes antigen masif, jika ada temuan yang positif bisa segera tertangani. Sehingga harapan untuk sembuh tinggi dan tidak menular ke warga lainnya," katanya.