REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagai daerah surplus pangan, Provinsi Lampung akan memasok kebutuhan pangan Provinsi Bangka Belitung (Babel), sesuai dengan kesepakatan pertemuan gubernur se-Sumatra beberapa waktu lalu. Pasokan pangan tersebut berupa hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan holtikultura.
"Kita (Lampung) surplus bahan pangan bidang holtikultura, perkebunan, peternakan dan hasil laut," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto di Bandar Lampung, Rabu (29/9).
Selama ini, dia mengatakan, hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan/perikanan telah memasok 40 persen kebutuhan ibu kota DKI Jakarta. Sedangkan upaya membantu pasokan pangan ke Babel, ujar dia, tindak lanjut dari pertemuan gubernur Lampung dan Babel pada rakor gubernur se-Sumatra beberapa waktu lalu.
Fahrizal yang mantan kepala Bappeda Lampung mengatakan, Provinsi Babel sebagai penghasil bahan pertambangan selama ini kebutuhan pangan dipasok dari DKI Jakarta. Padahal, bahan pangan kebutuhan DKI Jakarta dipasok dari Lampung.
Dia mengatakan, dalam rapat sudah dibahas pemetaan untuk memasok bahan pangan dari Lampung ke Babel. Pemetaan tersebut tidak saja kebutuhan pangan tapi juga distribusi pangan yang dihitung secara kualitatif dan kuantitatif serta efektif dan efisiennya.
Hingga saat ini, Pemprov Babel belum memberikan rinci kebutuhan pangan yang akan dipasok dari Lampung. Sedangkan Pemprov Lampung masih melakukan pemetaan potensi pangan yang ada untuk memasok pangan ke Babel, termasuk penjajakan pelabuhan yang terhubung dari Lampung ke Babel.
Saat ini, sedang dilakukan pengujian pengembangan pelabuhan di Mesuji, yang dapat terhubung langsung dengan Pelabuhan di Babel. Hal tersebut masih dimatangkan pihak KSOP dan Pelindo untuk membuka jalur kedua provinsi.
Saat kunjungan kerjanya di Lampung, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, komoditas pangan di Provinsi Lampung memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional. Dia menilai Lampung menyimpan banyak potensi komoditas-komoditas unggulan.
"Lampung memiliki komoditas unggulan seperti gula, kopi, nanas, udang, beras, pisang, coklat, jagung dan masih banyak lainnya," kata Teten di Bandar Lampung, Rabu (8/9).
Dia mengatakan, potensi pangan dan holtikultura tersebut harus dikelola dengan baik melalui koperasi Lampung, sehingga bahan pangan tersebut dapat diolah menjadi produk turunan yang dapat meningkatkan nilai tambah daerah dan kesejahteraan anggota koperasi.