Rabu 29 Sep 2021 06:56 WIB

Varian R1 Jadi Pengingat Covid-19 Belum Hilang Sepenuhnya

Satgas Covid-19 Wiku menilai perlunya prinsip kehati-hatian terhadap varian R1.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan varian baru Covid-19 yakni R1 menjadi varian yang dimonitoring Badan Organisasi Dunia (WHO) saat ini. Karena itu, Wiku menilai perlunya prinsip kehati-hatian terhadap varian R1.

"Kemunculan kembali varian baru seharusnya menjadi pengingat bagi kita bersama bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari dunia ini," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (28/9)

Baca Juga

Ia mengatakan, varian yang pertama kali teridentifikasi oleh WHO pada Januari 2021 di Jepang ini, telah menyebar di beberapa wilayah di Amerika Serikat saat ini. Saat ini varian R1 masih tergolong varian di bawah monitoring oleh WHO. 

Karena itu, ia juga mengajak masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap kemunculan varian baru Covid-19. "Untuk itu, sikap yang paling bijak yang kita lakukan ialah konsisten menjalankan protokol kesehatan di seluruh kehidupan tanpa harus takut secara berlebihan," ujar Wiku.

Para peneliti saat ini terus mengawasi varian R1 di Amerika Serikat. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut varian R1 memang memiliki beberapa mutasi penting. Sejumlah bukti menyebutkan varian satu ini membuat peningkatan penularan virus, penurunan netralisasi oleh serum pemulihan dan pasca-vaksinasi, dan berpotensi untuk mengurangi efektivitas antibodi penawar.

"Meskipun vaksinasi dikaitkan dengan penurunan kemungkinan infeksi dan penyakit simtomatik, 25,4 persen penduduk yang divaksinasi dan 7,1 persen (penyedia layanan kesehatan) yang divaksinasi terinfeksi, mendukung kekhawatiran tentang potensi penurunan kekebalan protektif terhadap R1," kata CDC dalam laporannya, dikutip dari Fox News, Selasa (28/9).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement